Wall Street Naik Tipis, Investor Tunggu Data Perdagangan

Karunia Putri
15 Mei 2025, 06:51
wall street, bursa saham, amerika
Antara
Ilustrasi.Indeks S&P 500 naik tipis 6,03 poin atau 0,10% menjadi 5.892,58.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street ditutup naik tipis pada Rabu (14/5) waktu setempat usai berfluktuasi. Investor tengah menunggu sejumlah data ekonomi usai gencatan perdagangan Amerika Serikat dan Cina. 

Indeks S&P 500 naik tipis 6,03 poin atau 0,10% menjadi 5.892,58. Indeks acuan ini masih sekitar 4% di bawah rekor penutupan tertinggi pada 19 Februari. Adapun 8 dari 11 sektor industri utama S&P 500 ditutup lebih rendah dengan sektor kesehatan anjlok 2,31% dan material turun 0,96%.

Indeks komposit Nasdaq juga naik 136,72 poin atau 0,72% menjadi 19.146,8. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 89,37 poin atau 0,21% menjadi 42.051,06 akibat saham perusahaan obat Merck & Co yang jatuh 4% serta Amgen yang  turun 3%.

Para investor sedang mencermati perkembangan perdagangan. Adapun Presiden Donald Trump aktif mengunjungi negara-negara Teluk dan mendapatkan komitmen senilai US$600 miliar dari Arab Saudi. Sejumlah saham perusahaan teknologi AS menguat setelah pemerintah mengumumkan kesepakatan terkait kecerdasan buatan di Timur Tengah pada hari Selasa.

"Ada ketidakpastian yang menggantung tentang apa yang akan dikatakan para pemimpin dunia, termasuk Presiden Trump, tentang perdagangan," kata ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder Tim Ghriskey di New York dikutip dari Reuters, Kamis (15/5).

"Pengumuman baru-baru ini bagus dan menyebabkan reli besar, tetapi kami masih memiliki ketidakpastian," ujarnya.

Sektor komunikasi dan teknologi mencatat kinerja terbaik, masing-masing naik 1,6% dan 0,96%. Saha Nvidia menjadi penyumbang terbesar kenaikan indeks S&P 500 setelah naik lebih dari 4%. Saham Advanced Micro Devices (AMD) melonjak 4,7% setelah perusahaan mengumumkan program pembelian kembali saham senilai US$6 miliar.

Saham Boeing juga naik 0,6% setelah Qatar Airways menandatangani kesepakatan pembelian pesawat dalam kunjungan Trump ke Doha. Sebaliknya, saham American Eagle Outfitters anjlok 6,4% setelah perusahaan menarik proyeksi tahunan karena ketidakpastian ekonomi akibat tarif.

Secara keseluruhan di Bursa NYSE, jumlah saham yang turun lebih banyak dari yang naik dengan rasio 1,97:1. Sementara di Nasdaq rasio saham turun terhadap naik sebesar 1,74:1. S&P 500 mencatat 3 level tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir dan 9 level terendah baru. Nasdaq mencatat 59 tertinggi baru dan 104 terendah baru.

Volume perdagangan di bursa saham AS mencapai 19,73 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 16,77 miliar saham selama 20 sesi terakhir.

Mitra pengelola dan pendiri Jackson Square Capital Andrew Graham mengatakan, para investor bersikap stabil sebelum Indeks Harga Produsen (PPI) bulan April.  Pembacaan penjualan eceran yang akan dirilis pada Kamis pagi.

"Orang-orang mencari segala macam bukti bahwa situasi tarif telah bocor ke ekonomi riil," kata Graham. Sementara itu ia menyebut tidak terlalu khawatir dengan pembacaan data bulan April.

Saham AS mengalami reli tajam pada hari Senin. Kemudian menguat keesokan harinya setelah Amerika Serikat dan Cina melakukan gencatan perdagangan selama 90 hari. Selain itu, penguatan juga dibantu dengan kenaikan harga konsumen AS secara moderat pada bulan April. 

Wakil Ketua The Fed Philip Jefferson menyatakan prospek ekonomi tetap tidak pasti meski data inflasi menunjukkan kemajuan menuju target 2%. Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee juga menilai data belum sepenuhnya mencerminkan dampak dari kenaikan tarif.

Adapun Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan berpidato pada Kamis sementara pasar akan menanti arah kebijakan moneter selanjutnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan