Penjualan Nikel dan Emas UNTR Melesat, Bagaimana Prospek Sahamnya?

PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan penjualan emas dan nikel dalam empat bulan pertama tahun ini melesat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan emas melonjak 33%, sedangkan nikel naik 17%. 

Merujuk laporan bulanan yang dirilis di situs resmi UNTR, volume penjualan emas hingga April mencapai 89.000 Gold Equivalent ounces atau GEOs. Hasil ini dihitung berdasarkan penjualan kedua anak usahanya, PT Agincourt Resources dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR). 

Penjualan emas UNTR terutama melesat pada April yang mencapai 32 ribu GEOs, dibandingkan Januari-Maret 2025 yang mencapai 18 ribu hingga 20 ribu GEOs per bulan. Penjualan emas pada bulan lalu juga naik dibandingkan April 2024 yang mencapai 17 ribu GEOs.

Selain emas, UNTR juga mencatatkan penjualan nikel mencapai 701.000 wet metric ton pada Januari-April 2025. Angka ini naik 103.000 wet metric ton dibandingkan penjualan empat bulan pertama tahun 2024 seberat 598.000 wet metric ton. 

Kenaikan penjualan juga dicatatkan UNTR pada bisnis alat berat Komatsu yang melonjak dari 1.400 unit pada Januari-April 2024 menjadi 1.886 unit pada Januari-April 2025. Pangsa pasar Komatsu hingga April 2025 mencapai 26%. 

Di sisi lain, bisnis batu bara UNTR melalui anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara, mencatatkan penurunan. Produksi batu bara turun dari 44,1 juta ton pada Januari-April 2024 menjadi 42,8 juta pada Januari-April 2025.

Harga Saham UNTR Diprediksi Tembus 26.100 

UNTR mencatatkan laba bersih pada kuartal pertama tahun ini turun hingga 30%  dari Rp 4,5 triliun pada kuartal I 2024 menjadi Rp 3,2 triliun. Penurunan ini terjadi seiring anjloknya performa anak usaha tambang batu bara dan jasa penambangan. 

Namun, manajemen UNTR optimis kenaikan kinerja perusahaan pada tahun ini bisa ditopang oleh penjualan alat berat dan bisnis emas.  UNTR mencatatkan penjualan alat berat Komatsu naik 23% menjadi 1.400 unit pada tiga bulan pertama tahun ini. 

Bisnis tambang emas UNTR pada tiga bulan pertama tahun ini naik 16% menjadi 57.000 GEOs ons di tengah peningkatan emas global.

“Namun divisi nikel milik UNTR masih terbebani penurunan nilai proyek lama dari Nickel Industries Ltd (NIC),” kata Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resmi.

Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis mengatakan penjualan alat berat diproyeksikan meningkat secara bertahap. Kenaikan ini seiring dengan rencana perluasan kapasitas produksi batu bara yang sedang diupayakan UNTR.

Alat berat United Tractors (UNTR) (website UNTR)

Emiten tambang ini juga mengatakan akan memperluas pengembanagn bisnisnya ke sektor mineral seperti nikel, perak, emas, tembaga hingga bauksit. Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro menyampaikan perseroan saat ini mulai melakukan ekstraksi bahan baku mineral yang kedepannya akan diolah melalui metode smelter berbasis teknologi Rotary Kiln Electric Furnace atau RKEF.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, pergerakan saham United Tractors secara teknikal masih berada di fase konsolidasinya. Menurut dia, sisi MACD masih relatif sideways dengan Stochastic yang berpeluang goldencross di area netral.

Sinyal MACD yang menunjukkan sideways menandakan belum ada tanda gerak saham akan naik atau turun.

Namun, ia memprediksi level support UNTR berada di 21.150 dan level resistance berada di 22.200. Adapun target harga saham berada dalam rentang 22.475-22.900.

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi target harga saham UNTR dapat berada pada level 22.700, 23.500, 24.275, 25.275 dan 26.100 pada tahun ini.