IHSG Ditutup Melemah 0,29%, Saham BUMI, BRMS hingga BRPT Ramai Diperdagangkan

3 Juni 2025, 16:55

Katadata/Fauza Syahputra

Pekerja berjalan di dekat layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Membuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,29% atau 20,25 poin ke level 7.044 pada penutupan perdagangan, Selasa (3/6). Pada perdagangan hari sebelumnya, IHSG juga ditutup melemah 1,54%% atau 110,75 poin ke level 7.065.

Melansir data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan hari ini sebesar 24.130 miliar saham. Frekuensi saham sebanyak 1,24 juta kali dan kapitalisasi market sebesar Rp 12.238 triliun. Adapun jumlah nilai transaksi hari ini sebesar Rp 13,81 triliun.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diperdagangkan sebesar Rp 1,16 triliun. Harga sahamnya stagnan di level 4.200. Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ditransaksikan sebesar Rp 1,16 triliun namun harga sahamnya turun 0,55% ke level 9.050. Adapun PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ditransaksikan sebesar Rp 855,27 miliar, adapun sahamnya juga turun 0,49% ke level 5.050.

Berdasarkan volume transaksi, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diperdagangkan sebanyak 1,88 miliar saham diikuti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diperdagangkan sebanyak 672 juta saham sementara PT Barito Pacific Tbk (BRPT) diperdagangkan sebanyak 335,57 juta saham.

Pada perdagangan sesi kedua hari ini, saham sektor transportasi mencatatkan kenaikan terbesar, yakni 1,17%. Saham yang menjadi penyokong kenaikan sektor ini di antaranya PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) naik 7,27% ke level 59, PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) naik 7,14% ke level 15 dan PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) naik 4% ke level 26.

Adapun sektor energi naik 0,10%, sektor kesehatan 0,59%, sektor industri dasar naik 0,03%, sektor properti naik 0,30% dan sektor non-cyclical naik 0,02%. Sementara kelompok saham lainnya, sektor teknologi turun 1,23%, sektor infrastruktur turun 0,55%, sektor keuangan turun 0,41%, sektor industri turun 1,54% dan sektor cyclical turun 0,96%.

Sektor cyclical adalah sektor industri yang kinerjanya sangat dipengaruhi oleh siklus ekonomi seperti industri otomotif, pariwisata, perhotelan, ritel dan hiburan. Sementara sektor non-cyclical merupakan sektor saham yang kinerjanya relatif tidak terpengaruh oleh pertumbuhan ekonomi seperti makanan dan minuman, kebutuhan rumah tangga dan kesehatan.