Mayoritas Investor Saham RI Berusia di Bawah 30 Tahun, Total Aset Rp 40 Triliun

Karunia Putri
4 Juni 2025, 07:30
saham, pasar saham, investor
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Kelompok investor dengan penghasilan antara Rp 10 juta hingga Rp 100 juta mendominasi porsi sebanyak 46,40%
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kelompok usia di bawah 30 tahun mendominasi jumlah investor saham di tanah air. Total aset yang dikelola kelompok ini mencapai Rp 40,58 triliun.

Merujuk data terbaru yang dikeluarkan BEI, jumlah investor saham di Indonesia telah menembus angka 7 juta hingga Senin (2/6). Kelompok usia di bawah 30 tahun ini mengambil porsi mencapai 54% dari total investor.

"Ini menunjukkan bahwa mayoritas investor baru kemungkinan berasal dari generasi muda atau Gen Z," ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik kepada Katadata.co.id, dikutip Rabu (4/6).

Ia mencatat, investor paling banyak berasal dari profesi Pegawai Negeri, Swasta, dan Guru dengan porsi mencapai 36,24%. Adapun pelajar menyumbang 21,01%, disusul pengusaha sebesar 19,22%. 

Jeffrey menyatakan kelompok investor dengan penghasilan antara Rp 10 juta hingga Rp 100 juta mendominasi porsi sebanyak 46,40%, disusul kelompok dengan penghasilan di bawah Rp 10 juta sebesar 37,51%.

Sementara dari sisi pendidikan, sebagian besar investor saham berlatar belakang pendidikan S1 dengan porsi mencapai 47,08% dan total aset tertinggi dibanding kelompok pendidikan lain mencapai Rp 711,92 triliun di instrumen saham. 

“Secara keseluruhan, data ini menjawab bahwa sebagian besar investor saham baru di Indonesia berasal dari kalangan muda, berpendidikan tinggi, memiliki penghasilan menengah dan cenderung bekerja sebagai pegawai maupun pelajar,” kata Jeffrey.

Secara demografis, investor laki-laki masih mendominasi dengan proporsi 62,59% dan nilai aset mencapai Rp 1.112,55 triliun. Sedangkan investor perempuan berkontribusi 37,41% dengan nilai aset sebesar Rp 442,58 triliun.

“Nilai aset dapat diartikan sebagai total kekayaan investor dalam bentuk saham, yang dihitung berdasarkan harga pasar dari saham-saham yang dimiliki,” katanya.

Sektor Keuangan Jadi yang Paling Laris

Sektor keuangan menjadi yang paling banyak ditransaksikan di pasar saham dalam negeri dengan transaksi mencapai Rp 72,8 triliun pada tahun ini. Saham-saham sektor bahan dasar berada diposisi kedua dengan nilai transaksi Rp 48,9 triliun, disusul sektor  energi Rp 40,7 triliun.

Namun dari sisi volume perdagangan, sektor teknologi menjadi primadona dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 132,9 miliar saham.

"Ini menunjukkan tingginya minat investor muda terhadap saham-saham teknologi yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan tinggi," ujarnya.

Sementara dari frekuensi transaksi, sektor bahan dasar menempati posisi pertama dengan lebih dari 4,4 juta kali transaksi, diikuti frekuensi sektor energi 3,7 juta kali transaksi dan keuangan 3,2 juta kali transaksi. 

Berdasarkan data BEI, jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 7.001.268, bertambah 619 ribu dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebanyak 6.381.444 SID. Pertumbuhan ini terjadi di tengah fluktuasi IHSG.  

IHSG sempat turun ke level 5.967,988 pada 9 April 2025, sebelum kembali menguat ke 7.175,819 pada 28 Mei 2025. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, kenaikan jumlah investor terjadi di tengah ketidakpastian global, termasuk kebijakan tarif impor Amerika Serikat di awal tahun ini.

“Menariknya, meskipun ada tekanan dari kebijakan tarif impor, minat masyarakat untuk berinvestasi tetap tinggi,” kata Jeffrey. 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Video Pilihan