Seperlima Investor Saham di RI Berprofesi Pelajar


Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah investor pasar saham telah menembus 7 juta. Seperlima dari investor saham saat ini masih berprofesi sebagai pelajar.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan, investor pasar modal paling banyak berprofesi sebagai Pegawai Negeri, Swasta, dan Guru dengan porsi dengan porsi mencapai 36,24%. Adapun investor yang berprofesis sebagai pelajar mencapai 21,01% dan pengusaha sebesar 19,22%.
Adapun berdasarkan usianya, menurut dia, mayoritas atau 54% dari total investor berusia di bawah 30 tahun.
"Ini menunjukkan bahwa mayoritas investor baru kemungkinan berasal dari generasi muda atau Gen Z ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik kepada Katadata.co.id, dikutip Rabu (4/6).
Ia juga mencatat, kelompok investor dengan penghasilan antara Rp 10 juta hingga Rp 100 juta mendominasi porsi sebanyak 46,40%, disusul kelompok dengan penghasilan di bawah Rp 10 juta sebesar 37,51%.
Sementara dari sisi pendidikan, 47% investor saham berlatar belakang pendidikan sarjana. Total aset mereka mencapai Rp 711,9 triliun, tertinggi di antara kelompok investor lain berdasarkan pendidikannya.
“Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar investor saham baru di Indonesia berasal dari kalangan muda, berpendidikan tinggi, memiliki penghasilan menengah dan cenderung bekerja sebagai pegawai maupun pelajar,” kata Jeffrey.
Saham Sektor Keuangan dan Teknologi Paling Laris
Sektor keuangan menjadi yang paling banyak ditransaksikan di pasar saham dalam negeri dengan transaksi mencapai Rp 72,8 triliun pada tahun ini. Saham-saham sektor bahan dasar berada diposisi kedua dengan nilai transaksi Rp 48,9 triliun, disusul sektor energi Rp 40,7 triliun.
Namun dari sisi volume perdagangan, sektor teknologi menjadi primadona dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 132,9 miliar saham.
"Ini menunjukkan tingginya minat investor muda terhadap saham-saham teknologi yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan tinggi," ujarnya.
Sementara dari frekuensi transaksi, sektor bahan dasar menempati posisi pertama dengan lebih dari 4,4 juta kali transaksi, diikuti frekuensi sektor energi 3,7 juta kali transaksi dan keuangan 3,2 juta kali transaksi.
Berdasarkan data BEI, jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 7.001.268, bertambah 619 ribu dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebanyak 6.381.444 SID. Pertumbuhan ini terjadi di tengah fluktuasi IHSG.
IHSG sempat turun ke level 5.967,988 pada 9 April 2025, sebelum kembali menguat ke 7.175,819 pada 28 Mei 2025. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, kenaikan jumlah investor terjadi di tengah ketidakpastian global, termasuk kebijakan tarif impor Amerika Serikat di awal tahun ini.
“Menariknya, meskipun ada tekanan dari kebijakan tarif impor, minat masyarakat untuk berinvestasi tetap tinggi,” kata Jeffrey.