Bukit Asam (PTBA) akan Bagi Dividen Jumbo Rp 3,8 Triliun, Yield 11%


Perusahaan tambang Badan Usaha Milik Negara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan untuk membagikan dividen jumbo untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 3,8 triliun atau Rp 332 per saham. Dengan harga penutupan saham hari ini Rp 2.980, yield dividen yang diterima investor mencapai 11%.
Adapun keputusan itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST yang digelar Kamis (12/6).
Jumlah dividen tersebut setara dengan 75% dari laba bersih tahun buku 2024. Adapun cum date dan tanggal pembayaran dividen belum diumumkan.
Berdasarkan riset Mirae Asset Sekuritas, PTBA dalam lima tahun terakhir mencatatkan pertumbuhan dividen sebesar 3,19% per tahun. PTBA membagikan dividen sebesar Rp3 26,46 per saham pada 2020 di tengah Covid-19, dengan imbal hasil (dividen yield) mencapai 13,33%. Memasuki 2021, perusahaan membagikan dividen yang lebih rendah sebesar Rp 74,69 per saham dengan imbal hasil 3,04%.
Lalu pada 2022, PTBA membagikan dividen hingga Rp 688,52 per saham, menghasilkan imbal hasil sebesar 14,87%. Adapun pada 2023, PTBA mencatatkan pembagian dividen terbesar dalam sejarahnya, yaitu sebesar Rp 1.094,05 per saham, dengan imbal hasil mencapai 29,57%. Sedangkan pada 2024, dividen tunai yang dibagikan lebih rendah, yakni Rp 397,712 per saham.
Kinerja Keuangan PTBA
Bukit Asam mencatatkan laba bersih pada tahun lalu turun 16,39% menjadi Rp 5,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 6,1 triliun. Penurunan laba terjadi meski pendapatan PTBA naik dari Rp 38,48 triliun menjadi Rp 42,76 triliun.
Adapun penjualan batu bara perseroan naik 16% seara tahunan menjadi 43,28 juta ton. Sedangkan angkutan batu bara tercatat mencapai 38,17 juta ton dan nisbah kupas sebesar 6,23 kali.