IHSG Diproyeksi Menguat, Saham BBCA, WIFI, AKRA dan GJTL Masuk Rekomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diproyeksikan naik pada perdagangan hari ini, Rabu (25/6). Sebelumnya IHSG naik 1,21% atau 82,03 poin ke level 6.869 pada penutupan perdagangan, Selasa (24/6)
Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan IHSG berpeluang naik menuju level resisten berikutnya di 7.018 apabila mampu menembus di atas 6.956 pada perdagangan hari ini.
Namun, ia menyebut IHSG bakal menuju koreksi level 6.640 apabila kembali melemah menembus di bawah 6.748. Adapun level support indeks saat ini berada di 6.748, 6.640, dan 6.561. Sementara itu, level resistennya berada di 6.956, 7.018, 7.080, dan 7.122.
“Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan adanya momentum bearish atau turun,” kata Ivan dalam risetnya, Rabu (25/6).
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan. Adapun MACD adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham.
Bina Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Ada pula saham emiten telekomunikasi PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL).
Sementara itu, Phintraco Sekuritas mencatat bahwa IHSG berhasil rebound lebih dari 1% dan kembali berada di atas level pivot 6.850 pada 24 Juni. Kenaikan ini terjadi di tengah kabar gencatan senjata antara Israel dan Iran, meskipun Iran membantah pernyataan tersebut.
Namun, Iran menyatakan akan menghentikan serangan jika Israel juga berhenti. Pasar menilai hal ini sebagai sinyal awal menuju kemungkinan gencatan senjata permanen antara kedua negara.
Sebagai respons terhadap perkembangan tersebut, harga minyak turun lebih dari 2% hingga sore hari, melanjutkan pelemahan dari kisaran US$ 70 per barel pada 23 Juni. Turunnya harga minyak turut menekan kekhawatiran inflasi dan memperkuat optimisme pasar terhadap potensi penurunan suku bunga acuan oleh The Fed.
Di sisi lain, indeks berjangka seperti DJIA, Nasdaq, dan S&P 500 tercatat menguat 0,5% hingga 1% pada sore hari yang sama.
“Kondisi ini memperkuat peluang rebound lanjutan IHSG ke kisaran resistance 6.880-6.900 di Rabu (25/6).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).
