Indika Energy (INDY) Kantongi Pinjaman Bank Rp 6 T untuk Proyek Tambang Awak Mas

Karunia Putri
26 Juni 2025, 18:53
indika energy, indy, pinjaman
Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Indika Energy Tbk (INDY) menerima pinjaman multicurrency atau dalam bentuk berbagai mata uang senilai Rp 6,1 triliun dari empat bank domestik. Pinjaman ini akan digunakan untuk membayar utang hingga mengembangkan proyek tambang emas, Awak Mas. 

Adapun pinjaman ini terdiri dari US$ 203 juta atau setara Rp 3,29 triliun (asumsi kurs Rp 16.233 per dolar Amerika Serikat) dan Rp 2,8 triliun. Empat bank yang menyalurkan pinjaman ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank DBS Indonesia, dan PT Bank UOB Indonesia.

“Transaksi ini menjadi bagian dari strategi besar kami dalam mendukung transisi perseroan dari bisnis batu bara menuju sektor energi dan industri yang lebih ramah lingkungan,” kata Sekretaris INDY Adi Pramono dalam keterangan resminya dikutip Kamis (26/6).

Dalam perjanjian tersebut, sejumlah anak perusahaan INDY menjadi penanggung awal, yaitu PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers And Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. yang 100% sahamnya dimiliki oleh INDY.

Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan pada Bursa Efek Indonesia, Adi menyatakan, dana pinjaman tersebut akan dikucurkan untuk dua tujuan. 

Pertama, pinjaman akan digunakan untuk membiayai pelunasan penuh atas fasilitas utang senilai US$ 250 juta yang ditandatangani pada 2 Maret 2023, termasuk di dalamnya seluruh biaya, bunga dan pengeluaran terkait. Kedua, pinjaman akan digunakan untuk mendanai pengembangan proyek Awak Mas, yakni proyek tambang emas yang dikelola oleh anak usaha Indika, PT Masmindo Dwi Area.

Selain meneken perjanjian peminjaman dana, INDY juga menandatangani sejumlah dokumen pendukung lainnya seperti surat fasilitas, perjanjian gadai rekening dan. surat tambahan antar kreditur.

“Perjanjian fasilitas tersebut dijamin secara pari passu berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam indenture untuk surat utang senior 8,75% jatuh tempo pada tahun 2029 sebesar US$ 455 juta,” lanjut Adi.

Berdasarkan informasi di situs resmi INDY, proyek Awak Mas berlokasi di Sulawesi Selatan. Proyek ini memiliki potensi cadangan sebanyak 1,1 juta ons emas dan 2 juta ons sumber daya emas.  

Kinerja Keuangan INDY

Merujuk laporan tahun 2024, INDY mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas sebesar Rp US$ 10,08 juta, turun 91% dari US$ 119,98 juta pada periode yang sama tahun 2023. Di sisi lain, pendapatan perseroan juga turun dari US$ 3,02 miliar menjadi US$ 2,44 miliar.

Adapun di kuartal pertama 2025, perseroan mencatatkan penurunan laba hingga mencapai 85% menjadi US$ 2,89 juta dari US$ 20,11 juta. Pendapatan INDY juga menurun 13% dari US$ 567,32 juta menjadi US$ 489,59 juta.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...