Nota kesepahaman antara foxconn, Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk di Indonesia, menghasilkan rencana investasi senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 118 triliun.
Sejumlah emiten pertambangan batu bara seperti Indika Energy, Indo Tambangraya Megah dan Bukit Asam membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan di kuartal pertama tahun ini.
Januari lalu, Indika Energy bekerja sama mengembangkan ekosistem energi baru berkelanjutan di Indonesia melalui investasi kendaraan listrik, baterai listrik, dan berbagai industri pendukung.
Kerja sama antara Bank DBS Indonesia dan Indika Energy merupakan transition financing untuk mendanai proyek pengembangan sumber energi baru dan terbarukan berbasis biomassa yaitu wood pellet.
Indika Energy menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Petrosea Tbk (PTRO) untuk mengurangi eksposur bisnis batu bara dan fokus pada bisnis yang ramah lingkungan.
Akhir Januari 2022, Indika Energy melakukan kerja sama pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan di Indonesia melalui investasi di industri kendaraan listrik, dan baterai listrik.
Laba bersih Indika Energy di kuartal III 2021 naik 183,41% menjadi US$ 28,85 juta lantaran perseroan merugi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak US$ 15,73 juta.
Indika Energy membukukan pendapatan US$ 1,28 miliar pada semester I 2021, atau meningkat dari perolehan omzet periode yang sama tahun lalu US$ 1,12 miliar.