Arsjad Rasjid telah secara resmi mengajukan cuti dari jabatannya sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Direktur Utama PT Indika Energy Tbk.
Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), yakni Indika Energy Capital III Pte. Ltd. kembali buyback surat utangnya. Lalu PT Kariangaku Gapura Terminal Energi (KGTE) mendapatkan pinjaman dari Bank DBS.
PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) atau Mandiri Services menandatangani perpanjangan kontrak jasa pengangkutan batu bara senilai Rp 1,2 triliun dari PT Kideco Jaya Agung.
Emiten energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk (INDY) gencar menggarap bisnis kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). INDY tercatat merupakan salah satu saham koleksi milik Lo Kheng Hong.
PT Indika Energy Tbk (INDY) memberikan pinjaman kepada anak usahanya PT Energi Makmur Buana (EMB) senilai Rp 70,64 miliar untuk mendukung diversifikasi bisnis Grup Indika di kendaraan listrik.
Bank KB Bukopin bersama KB Financial Group melalui KB Kookmin Bank memperkuat perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui komitmen pembiayaan.
PT Indika Energy Tbk (INDY) tahun 2022 membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 452,67 juta atau setara Rp 6,81 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.055.
PT Indika Energy Tbk (INDY) teken facility agreement senilai US$ 250 juta bersama dengan anak-anak perusahaan. Langkah itu untuk pengembangan tambang emas.
Indika Energy (INDY) kian getol ekspansi bisnis di luar tambang. Kali ini, perusahaan mulai merambah ke bisnis distributor alat kesehatan hingga industri minyak atsiri.
Motor listrik di pasaran Indonesia kian diminati masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia bahkan menargetkan memiliki 2 juta sepeda motor listrik di jalan pada tahun 2050.
CEO Indika Energy Azis Armand mengakui bahwa perusahaan perlahan telah melakukan diversifikasi portofolio, dari berinvestasi di high carbon business ke low carbon business.