Membanding IPO Lighthouse CDIA, CBDK, RATU dan YUPY, Tembus Oversubscribe 100x

Nur Hana Putri Nabila
2 Juli 2025, 05:18
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) bersiap IPO
Manajemen CDIA
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) bersiap IPO
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Minat investor terhadap penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membludak. Emiten milik orang terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu, yang tergolong dalam lighthouse company diperkirakan bakal kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 100 kali lipat.

IPO lighthouse adalah istilah yang merujuk pada penawaran umum perdana saham dengan nilai kapitalisasi pasar di atas Rp 3 triliun. IPO lighthouse biasa dilakukan perusahaan skala besar dan menjadi mercusuar atau patokan bagi perusahaan lain yang melakukan IPO. 

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 20 Juni 2025 terdapat tiga calon perusahaan tercatat di pipeline BEI yang potensi masuk kategori lighthouse. BEI sebelumnya  menargetkan lima IPO lighthouse pada tahun 2025. Dari target tersebut, saat ini telah tercatat tiga perusahaan, yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI).

Menurut Nyoman, saat ini BEI tengah menyusun kajian strategis mengenai IPO yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sebagai narasumber. Pihak-pihak tersebut mencakup grup usaha besar, perusahaan potensial IPO, investor institusi maupun ritel, serta lembaga pemerintah. 

“Kajian ini bertujuan untuk memahami minat perusahaan berskala besar terhadap IPO, menggali tantangan dan ekspektasi pelaku usaha, serta menyusun rekomendasi terkait perbaikan regulasi dan penguatan infrastruktur pasar,” ujar Nyoman seperti dikutip Rabu (2/7). 

Ia menjelaskan, BEI memiliki unit kerja khusus yang secara aktif mendampingi perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan dengan skala aset besar – baik swasta, BUMN, maupun BUMD – dalam mempersiapkan IPO. Pendampingan dilakukan melalui berbagai inisiatif seperti go public workshop, coaching clinic, one-on-one meeting, dan networking event yang mempertemukan pelaku usaha dengan profesi penunjang pasar modal. 

“Inisiatif ini diharapkan dapat mempermudah akses perusahaan terhadap ekosistem pasar modal dan mempercepat proses transformasi menuju perusahaan terbuka,” ujar Nyoman lagi. 

Lalu bagaimana riwayat lighthouse company yang sebelumnya mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

IPO Raharja Energi Cepu (RATU) Kelebihan Pesanan 300 Kali

Emiten anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) telah oversubscribe sebesar 313,15 kali sebelum debut perdana dalam initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2025 lalu. Direktur Henan Sekuritas, Jurgantara Usman, menyampaikan jumlah oversubscription sejumlah di atas 300 kali lipat tersebut merupakan kejadian yang kedua kalinya dalam IPO yang dibawa Henan Sekuritas.

Jurgantara mengatakan dari banyaknya jumlah permintaan porsi penjatahan hanya 2-3 lot bagi investor yang melakukan subscription di bawah Rp 100 juta. Kemudian terdapat penambahan penjatahan sebanyak kurang lebih 0,53% bagi yang melakukan sub senilai di atas Rp 100 juta.

IPO Bangun Kosambi Sukses (CBDK) Sentuh Ara

Presiden Direktur Bangun Kosambi Sukses, Steven Kusumo, mengatakan perusahaan oversubscribed sekitar 344,28 kali, dengan sekitar 168.874 investor yang berpartisipasi dalam penawaran saham CBDK.

Emiten kongsi Agung Sedayu dan Salim Group ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2025 lalu. Perusahaan menjadi emiten keenam yang melantai di bursa pada Januari 2025. 

Pada debut perdananya, saham CBDK dibuka menyentuh batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) 25% ke level Rp 5.075 per lembar. Sejak IPO di harga Rp 4.060 saham CBDK pernah menyentuh level Rp 10.450. 

Kapitalisasi Pasar Yupi Indo Jelly Gum (YUPI) Sentuh RP 20 Triliun

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) mengalami oversubscribe sebanyak 1,08 kali sebelum resmi melantai di bursa. YUPI menjadi perusahaan ke-11 yang tercatat di BEI pada tahun 2025. 

YUPI bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan sub industri Makanan Olahan. Harga penawaran saham YUPI adalah senilai Rp 2.390 per lembar dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 8,54 miliar lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp 20,42 triliun.

Potensi IPO Lighthouse CDIA

Dalam pengumuman terbaru, IPO anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ini mematok harga Rp 190 per lembar saham. Penentuan harga IPO didasarkan pada peminatan investor selama pelaksanaan book building atau penawaran saham awal yang telah berlangsung pada 19-24 Juni 2025. 

Dari aksi ini, emiten orang terkaya RI Prajogo Pangestu ini akan mengantongi dana segar Rp 2,37 triliun. Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, IPO CDIA diperkirakan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 100 kali. 

Tak hanya itu, investor yang mengikuti pooling allotment diperkirakan hanya akan memperoleh alokasi terbatas dari total pesanan yang diajukan. “Yang ikut pooling allotment kemungkinan besar hanya dapat kisaran 0,2%,” kata salah satu sumber kepada Katadata.co.id, Selasa (1/7).

Apabila disimulasikan dengan harga Rp 190, jika investor menyetor dana Rp 10 juta, jumlah saham yang berhasil diperoleh hanya 105 lembar atau setara satu lot, dengan nilai sekitar Rp 19.950. Sisanya atau sekitar Rp 9,98 juta akan dikembalikan atau di refund.

Berlaku juga bagi investor yang menyetor Rp 1 miliar untuk membeli saham CDIA di IPO dan bakal memperoleh 0,2% saja. Artinya, investor hanya akan mendapat sekitar 10.526 saham atau 105 lot, dengan nilai saham setara Rp 1,99 juta. Lalu sisa dana sebanyak Rp 998 juta dan akan di refund.

Berikut tabel simulasi berdasarkan besaran dana di harga IPO Rp 190 per saham:

Dana yang DisetorSaham DipesanLot DipesanSaham Diperoleh (0,2%)Lot Diperoleh Nilai Saham yang DiperolehDana Direfund
Rp 10 juta52.6315261051Rp19.950Rp9.980.050
Rp 100 juta526.3155.2631.05310Rp199.950Rp99.800.050
Rp 500 juta2.631.57826.3165.26352Rp999.970Rp499.000.030
Rp 1 miliar5.263.15752.63110.526105Rp1.995.000Rp998.005.000
Rp 5 miliar26.315.789263.15852.631526Rp9.999.890Rp4.990.000.110
Rp 10 miliar52.631.578526.316105.2631.052Rp19.999.970Rp9.980.000.030
Rp 100 miliar526.315.7895.263.1571.052.63110.526Rp199.999.890Rp99.800.000.110

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...