BEI Ungkap Alasan Tak Cabut Suspensi Saham DCII Usai Melesat 128%, Ada Apa?

Nur Hana Putri Nabila
31 Juli 2025, 18:00
DCII BEI
Equinix
Data Center
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten dengan saham termahal di pasar modal Indonesia, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sudah masuk enam hari digembok atau diberhentikan sahamnya (suspensi) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu lantaran harga saham emiten data center itu itu melesat hingga 128% dalam sebulan terakhir.

Tak hanya itu, berdasarkan data perdagangan terakhir pada 23 Juli 2025 lalu, saham DCII tembus batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) dengan melesat 19,99% ke level Rp 346.725. Kapitalisasi pasarnya pun melonjak hingga Rp 826,50 triliun. 

Merespons lamanya suspensi saham konglomerat Otto Toto Sugiri itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan saat ini Bursa masih melakukan penelaahan lebih lanjut atas pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi dan perkembangan terkini dari DCII. 

Lebih lanjut, Nyoman mengatakan BEI akan mencabut suspensi saham DCII apabila seluruh kewajiban telah dipenuhi. Selain itu pembukaan suspensi akan memperhatikan kondisi material yang dapat berdampak signifikan terhadap kelangsungan perdagangan saham Perseroan.

“Suspensi saham masih diberlakukan dalam rangka menjaga pasar yang teratur, wajar, dan efisien,” kata Nyoman kepada wartawan, Kamis (31/7). 

Sebelumnya berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada BEI, Corporate Secretary DCII, Gregorius Nicholas Suharsono menyatakan, perseroan tidak mengetahui penyebab terjadinya volatilitas transaksi saham DCII beberapa hari ke belakang. Dia juga menyampaikan bahwa perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan pada kepemilikan sahamnya di perusahaan.

“Perseroan mengkonfirmasi bahwa tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu,” kata Gregorius dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (23/7).

Sepanjang 2025, pergerakan saham DCII mengalami lompatan pertama pada pertengahan Februari. Saat itu saham DCII melompat dari Rp 46 ribu menjadi di atas Rp 150 ribu.  

Saat itu manajemen DCII memastikan tengah mempersiapkan pemecahan saham atau stock split. Sekretaris Perusahaan DCII Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan rencana pelaksanaan saham sudah meminta surat permohonan persetujuan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). 

"Sebagaimana telah dikomunikasikan sebelumnya melalui surat permohonan persetujuan prinsip dalam rangka pemecahan saham pada 19 Februari 2025," kata Gregorius  dalam keterangan resmi DCII kepada BEI, dikutip Senin (24/2). 

Menurut Gregorius rencana stock split disiapkan berlangsung dalam rentang waktu tiga bulan mendatang. Meski begitu, ia mengatakan pengendali maupun pemegang saham utama DCI Indonesia tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan pada kepemilikan sahamnya di perseroan. Hingga kini, DCII juga belum mengumumkan kabar terbaru soal rencana stock split ini.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...