Menimbang Prospek Saham Emiten Aguan (PANI) di Tengah Sinyal Gelar Rights Issue

Nur Hana Putri Nabila
6 Agustus 2025, 10:27
PANI
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc.
Warga berswafoto saat mengunjungi kawasan Batavia Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten properti milik Sugianto Kusuma alias Aguan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) disebut akan menggelar aksi korporasi pada tahun in. Perusahaan dikabarkan akan melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. 

Rencana aksi korporasi ini turut mempengaruhi gerak saham PANI di pasar modal. Pada perdagangan saham hari ini, Rabu (6/8), saham PANI dibuka di Rp 15.700, lalu kemudian pukul 09.02 WIB turun 0,16% ke Rp 15.650. 

Volume yang diperdagangkan tercatat 131,50 ribu, dengan nilai transaksi Rp 2,06 miliar, dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 264,23 triliun. Saham PANI terpantau naik 15,29% dalam sebulan terakhir dan melesat 36,09% dalam tiga bulan terakhir. Namun turun 2,34% dalam seminggu terakhir.

Seiring dengan pergerakan harga sahamnya, sempat beredar kabar emiten properti tersebut akan melakukan aksi rights issue dengan perkiraan harga pelaksanaan di kisaran Rp 20.000 per saham. Pelaksanaannya disebut-sebut akan dituntaskan pada Desember 2025 tahun ini.

Seiring dengan kabar yang berhembus, PANI belum menyampaikan laporan keuangan semester pertama 2025 ini. Direktur PANI Markus Kusumaputra dan Yohanes Edmond Budiman menyampaikan laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2025 akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan. 

Audit ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan akurasi penyajian laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku. 

Audit ini juga dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan tidak mengandung kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Sehingga dapat membantu pembaca laporan, khususnya pemangku kepentingan, dalam hal pengambilan keputusan.

“Perseroan akan menyampaikan laporan Keuangan tersebut paling lambat 30 September 2025,” tulis direktur PANI di keterbukaan informasi, dikutip Rabu (6/8). 

Bagaimana Prospek Rights Issue PANI?

Analis MNC Sekuritas, Hijjah Marhama atau yang akrab disapa Rahma, menilai pelaksanaan right issue kedua PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) berpotensi mendapat respons pasar yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor.

Pertama, menurutnya harga saham PANI saat ini dinilai sudah overvalue. Kedua, tingkat marketing sales PANI dinilai masih minim. Ketiga, stimulus pemerintah berupa insentif Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) tidak terlalu relevan bagi segmen properti PANI, mengingat harga rumah yang ditawarkan berada di atas Rp 5 miliar.

“Risiko pasar ini yang membuat partisipasi pasar bisa lebih rendah dan overhang atau justru tekanan jual,” kata Rahma ketika dihubungi Katadata.co.id, dikutip Rabu (6/8). 

Di samping itu, Rahma juga menyebut saham PANI diproyeksikan turun hingga ke level Rp 13.000 dalam waktu dekat.

Adapun manajemen PANI sebelumnya membantah kabar rencana aksi korporasi rights issue. Corporate Secretary Pantai Indah Kapuk Dua, Christy Grassela menyampaikan, perusahaan hingga saat ini perusahaan belum memiliki rencana untuk melaksanakan rights issue. 

Meski begitu ia memastikan PANI akan mematuhi sesuai ketentuan yang berlaku jika perusahaan memiliki rencana untuk menggelar aksi tersebut.  Lalu Christy menegaskan perseroan senantiasa terbuka terhadap berbagai kemungkinan dan alternatif aksi korporasi, termasuk PMHMETD demi mendukung rencana ekspansi dan kelangsungan usaha jangka panjang PANI beserta anak usahanya.  

Ia menyebut, bisnis yang dijalankan PANI dan anak usaha di bidang properti memiliki dinamika industri yang sangat dinamis dan memerlukan belanja modal secara berkelanjutan. Adapun salah satu opsi yang terbuka saat ini adalah pembiayaan eksternal maupun internal.

“Sepenuhnya perusahaan akan mempertimbangkan segala kesempatan dan peluang yang terbuka demi kemajuan dan pertumbuhan PANI sehingga menghasilkan imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham,” kata dia dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (24/7). 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...