Wall Street Ditutup Menguat, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Selama Dua Hari

Karunia Putri
14 Agustus 2025, 06:35
Ilustrasi - Pintu masuk Wall Street ke New York Stock Exchange (NYSE) terlihat di New York City, AS. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/am.
Antara
Ilustrasi - Pintu masuk Wall Street ke New York Stock Exchange (NYSE) terlihat di New York City, AS. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/am.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat ditutup naik pada Rabu (13/8) waktu setempat. Kenaikan didorong oleh indeks S&P 500 dan Nasdaq yang mencatat rekor penutupan tertinggi selama dua berturut-turut, di tengah harapan The Fed akan melonggarkan moneter.

Rata-rata Industri Dow Jones naik 463,66 poin atau 1,04% menjadi 44.922,27. S&P 500 menguat 20,82 poin atau 0,32% menjadi 6.466,58, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 31,24 poin atau 0,14% menjadi 21.713,14.

Kendati demikian, pasar mencerminkan pelemahan di sejumlah saham teknologi setelah reli tajam sehari sebelumnya.

Tarif impor AS belum sepenuhnya mempengaruhi harga konsumen utama menjadi sentimen positif bagi investor yang pekan. Ini menjadi sinyal dampak ketidakpastian perdagangan terhadap perekonomian.

Beberapa saham teknologi besar, termasuk Nvidia, Alphabet dan Microsoft yang tergabung dalam kelompok Magnificent Seven ditutup melemah karena investor mencari pemicu pertumbuhan baru.

“Valuasi memang tinggi. Namun, pada akhirnya, kuncinya adalah kinerja pendapatan, dan itu yang sedang kita lihat,” ujar Katherine Bordlemay, Wakil Kepala Manajemen Portofolio Klien Ekuitas Fundamental di Goldman Sachs Asset Management, dikutip dari Reuters, Kamis (14/8).

Ia menambahkan penyebaran imbal hasil saham di AS kini berada pada salah satu tingkat tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Sementara itu, Apple naik 1,6% setelah Bloomberg News melaporkan perusahaan berencana berekspansi ke bisnis robot bertenaga AI, keamanan rumah dan layar pintar. Indeks Russell 2000 yang melacak kinerja emiten berkapitalisasi kecil sensitif terhadap suku bunga. Saham perusahaan ini melonjak hampir 2% ke level tertinggi enam bulan.

Menurut FedWatch Tool CME, pelaku pasar kini sepenuhnya memperhitungkan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya. Bank sentral terakhir kali memangkas suku bunga pada Desember lalu.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahkan menilai pemangkasan agresif sebesar 50 basis poin masih mungkin dilakukan, mengingat lemahnya data ketenagakerjaan akhir-akhir ini.

Sejumlah sektor di luar teknologi juga menjadi perhatian investor, menyusul reli besar yang mendorong valuasi S&P 500 di atas rata-rata jangka panjang. Saham sektor kesehatan, yang sepanjang tahun ini tertekan, menguat 1,6% dan menjadi salah satu sektor unggulan dari 11 sektor S&P 500.

Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan, pihaknya masih menilai apakah tarif impor akan mendorong inflasi secara sementara atau lebih persisten. Hal ini akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan waktu pemangkasan suku bunga.

Dari sisi korporasi, CoreWeave yang didukung Nvidia anjlok hampir 21% setelah operator pusat data AI itu melaporkan rugi bersih kuartalan lebih besar dari perkiraan. Sebaliknya, saham Paramount Skydance melonjak 36,7% setelah memenangkan hak siar eksklusif untuk ajang Ultimate Fighting Championship selama tujuh tahun.

Di Bursa Efek New York (NYSE), jumlah saham naik mengungguli saham turun dengan rasio 4,05:1, dengan 630 saham mencatat harga tertinggi baru dan 56 saham menyentuh level terendah baru. Di Nasdaq, saham naik mengalahkan saham turun dengan rasio 2,53:1.

S&P 500 membukukan 40 titik tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir dan dua titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 149 titik tertinggi baru dan 69 titik terendah baru. Aktivitas perdagangan di bursa AS relatif ringan dengan volume 16,9 miliar saham di bawah rata-rata 20 hari terakhir sebesar 18,3 miliar saham.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...