Laba Bersih Emiten Aguan PANI Nyaris Stagnan Meski Pendapatan Naik 22%, Ada Apa?

Nur Hana Putri Nabila
19 Agustus 2025, 09:12
pantai indah kapuk 2, pani, aguan
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Lanskap bagunan Tokyo Aapartemen di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Senin (31/7).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten properti milik Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 285,86 miliar pada semester pertama 2025. Kinerja laba hanya naik 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 284,86 miliar meski pendapat meningkat hingga 22,2%. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, PANI berhasil mencetak pendapatan mencapai Rp 1,64 triliun pada paruh pertama tahun ini, naik dibandingkan paruh pertama tahun lalu Rp 1,34 triliun. Pundi-pundi pendapatannya mayoritas berasal dari penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp 1,61 triliun. Sedangkan pendapatan sewa menyumbang Rp 448,34 juta dan segmen lainnya sebesar Rp 25,39 miliar. 

Seiring pendapatan yang naik, beban pokok pendapatan PANI juga naik 14,4% secara tahunan menjadi Rp 680,07 miliar dari sebelumnya Rp 594,68 miliar pada periode yang sama 2024. Adapun laba bruto tercatat masih naik 28,37% dari Rp 751,97 miliar menjadi Rp 965,36 miliar. 

Meski demikian, PANI mencatatkan kenaikan beban umum dan administrasi dari Rp 125,47 miliar menjadi Rp 168,8 miliar dan beban pajak final dari Rp 36,44 miliar menjadi Rp 105,73 miliar. Alhasil, laba periode berjalan hanya naik dari Rp 565 miliar menjadi Rp 649 miliar.

Dari total itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 285 ,86 miliar dan kepentingan nonpengendali Rp 363,14 miliar. Sedangan laba per saham PANI susut dari Rp 18,23 menjadi Rp 16,93 per semester pertama 2025.

Rumor Right Issue PANI

Emiten properti milik Sugianto Kusuma alias Aguan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dikabarkan akan menggelar aksi korporasi pada tahun in. Perusahaan dikabarkan akan melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. 

Sempat beredar kabar emiten properti tersebut akan melakukan aksi rights issue dengan perkiraan harga pelaksanaan di kisaran Rp 20.000 per saham. Pelaksanaannya disebut-sebut akan dituntaskan pada Desember 2025 tahun ini.  

Bagaimana Prospek Rights Issue PANI?

Analis MNC Sekuritas, Hijjah Marhama atau yang akrab disapa Rahma menilai, pelaksanaan right issue kedua PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) berpotensi mendapat respons pasar yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor.

Pertama, menurutnya harga saham PANI saat ini dinilai sudah overvalue. Kedua, tingkat marketing sales PANI dinilai masih minim. Ketiga, stimulus pemerintah berupa insentif Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) tidak terlalu relevan bagi segmen properti PANI, mengingat harga rumah yang ditawarkan berada di atas Rp 5 miliar. 

“Risiko pasar ini yang membuat partisipasi pasar bisa lebih rendah dan overhang atau justru tekanan jual,” kata Rahma ketika dihubungi Katadata.co.id, dikutip Rabu (6/8).  

Rahma juga menyebut saham PANI diproyeksikan turun hingga ke level Rp 13.000 dalam waktu dekat. Adapun manajemen PANI sebelumnya membantah kabar rencana aksi korporasi rights issue. 

Corporate Secretary Pantai Indah Kapuk Dua, Christy Grassela menyampaikan, perusahaan hingga saat ini perusahaan belum memiliki rencana untuk melaksanakan rights issue.  

Meski begitu ia memastikan PANI akan mematuhi sesuai ketentuan yang berlaku jika perusahaan memiliki rencana untuk menggelar aksi tersebut. Christy pun menegaskan perseroan senantiasa terbuka terhadap berbagai kemungkinan dan alternatif aksi korporasi, termasuk PMHMETD demi mendukung rencana ekspansi dan kelangsungan usaha jangka panjang PANI beserta anak usahanya.   

Ia menyebut, bisnis yang dijalankan PANI dan anak usaha di bidang properti memiliki dinamika industri yang sangat dinamis dan memerlukan belanja modal secara berkelanjutan. Adapun salah satu opsi yang terbuka saat ini adalah pembiayaan eksternal maupun internal.  

“Sepenuhnya perusahaan akan mempertimbangkan segala kesempatan dan peluang yang terbuka demi kemajuan dan pertumbuhan PANI sehingga menghasilkan imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham,” kata dia dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (24/7). 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...