IHSG Diramal Melemah Akibat Demo, Saham ARCI, MDKA, ADRO dan INDY Jadi Pilihan

Nur Hana Putri Nabila
1 September 2025, 06:24
IHSG
Katadata/Fauza Syahputra
Pekerja berjalan di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/8/2025). IHSG ditutup naik 72,53 poin atau 0,96% ke level 7.605 pada perdagangan di awal pekan ini.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (1/9). Tekanan pada pasar saham domestik tidak lepas dari aksi demonstrasi yang berlangsung di Jakarta sejak Kamis (28/8).

Analis MNC Sekuritas Indonesia, Herditya Wicaksana, memproyeksikan IHSG berpotensi terkoreksi ke kisaran 7.691–7.753 sebelum melanjutkan penguatan menuju 8.017–8.102.

"Target support berada di level 7.731 dan 7.680, sementara resistance terdekat ada di kisaran 7.858 dan 8.008," tulis Herditya dalam risetnya, Jumat (25/7).

 Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena daya beli saham naik.  

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan untuk buy on weakness di beberapa saham:

  • PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) — level beli di kisaran Rp680–Rp740 dengan target harga Rp820 dan Rp880. Stoploss disarankan di bawah Rp625.

  • PT Indosat Tbk (ISAT) — direkomendasikan buy on weakness pada rentang Rp2.000–Rp2.020, dengan target harga Rp2.080 dan Rp2.130. Stoploss di bawah Rp1.985.

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) — target harga ditetapkan di Rp2.570 dan Rp2.670. Stoploss jika harga menembus di bawah Rp2.230.

  • PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) — disarankan beli pada kisaran Rp1.135–Rp1.240 dengan target Rp1.430 dan Rp1.555. Stoploss di bawah Rp1.070.

Phintraco Sekuritas menilai, fokus pasar pekan ini akan tertuju pada perkembangan situasi keamanan dan politik dalam negeri. Jika gangguan keamanan semakin meluas, kepercayaan investor dikhawatirkan menurun.

Analis Phintraco memperingatkan, kondisi tersebut berpotensi memicu outflow investor asing, pelemahan rupiah, peningkatan risiko investasi, hingga menekan pertumbuhan ekonomi apabila berlangsung lama akibat terganggunya aktivitas ekonomi dan distribusi barang.

Ketidakpastian politik yang berlarut-larut juga dikhawatirkan akan memengaruhi fundamental makroekonomi dan kinerja emiten. Pelaku pasar juga akan mencermati sejumlah data ekonomi domestik yang akan dirilis pada 1 September, seperti PMI manufaktur, neraca perdagangan, inflasi, dan kunjungan wisatawan.

Secara teknikal, IHSG diperkirakan berpotensi menguji kembali level 7.800. Jika mampu bertahan di atas level tersebut, IHSG kemungkinan akan bergerak sideways di kisaran 7.800–7.900. 

Namun, jika situasi politik dan keamanan membaik, IHSG berpeluang menguji level resistance di 7.900–7.940.

“Namun jika IHSG ditutup di bawah level 7.760, maka diperkirakan berpotensi menguji level support di 7.630-7.680,” tulis Phintraco dalam risetnya, Senin (1/9). 

Rekomendasi Saham dari Phintraco Sekuritas

  • ADRO (Adaro Energy)

  • SMDR (Samudera Indonesia)

  • INDY (Indika Energy)

  • BTPS (Bank BTPN Syariah)

  • AUTO (Astra Otoparts)

  • INTP (Indocement Tunggal Prakarsa)

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...