Saham Bank-Bank Besar Melesat, BBCA dan BMRI Justru Paling Banyak Dijual Asing

Agustiyanti
12 September 2025, 06:55
saham, harga saham, investor asing
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga saham bank-bank besar melesat pada perdagangan kemarin (11/9) di tengah rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyuntikkan likuiditas sebesar Rp 200 triliun. Namun, investor asing terpantau masih melakukan transaksi jual bersih pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Berdasarkan data Stockbit, transaksi jual bersih asing di kedua saham bank jumbo menjadi yang tertinggi di pasar saham reguler. Investor asing mencatatkan transaksi jual bersih di saham BBCA mencapai Rp 465,6 miliar dan di saham BMRI mencapai Rp 461,2 miliar. 

Adapun harga saham BBCA ditutup menguat 0,64% ke level Rp 7.850, sedangkan BMRI naik 1,82% ke level Rp 4.480. Harga saham BBCA sempat jeblok ke level Rp 7,525, sedangkan BMRI menyentuh level Rp 4.310 pada Selasa (9/9) di tengah sentimen reshuffle kabinet, terutama padaa perubahan posisi Menteri Keuangan. 

Saham-saham di sektor finansial pada perdagangan kemarin mencatat kenaikan terbesar di antara sektor lainnya mencapai 1,93%. Lonjakan harga saham, antara lain terjadi pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 7.8% ke level Rp 4.420 dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 6.22% ke level Rp 1.355.  Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga naik 5,15% ke Rp 4.080.

Investor asing terpantau mencatatkan transaksi beli bersih di saham BBRI sebesar Rp 315 miliar, saham BBNI sebesar Rp 21,6 miliar, dan BBTN Rp 755 juta. 

Berikut 10 Saham yang Paling Banyak Dijual Asing: 

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 465,6 miliar
  2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 461,2 miliar
  3. PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) Rp 84,48 miliar
  4. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 41,65 miliar 
  5. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 37,1 miliar 
  6. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 30,93 miliar
  7. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 30,5 miliar
  8. PT Chandra Daya Investasi (CDIA) Rp 29,33 miliar
  9. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp 22,48 miliar
  10. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 18,8 miliar.

Rencana Purbaya Suntik Likuiditas Bank dari Penempatan APBN

Purbaya sebelumnya menyebut,  akan menghidupkan kembali dua mesin utama perekonomian Indonesia, yakni moneter dan fiskal. Langkah utamanya adalah menyuntikkan dana besar ke sistem perbankan.

“Saya sudah lapor ke presiden. Pak, saya akan taruh uang ke sistem perekonomian. Berapa? Saya sekarang punya Rp 425 triliun di BI, cash. Besok saya taruh Rp 200 triliun,” kata Purbaya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu (10/9).

Menurutnya, pemindahan dana dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan ini bertujuan untuk mendorong likuiditas, penyaluran kredit serta menggerakkan aktivitas ekonomi.

“Kalau itu masuk ke sistem, saya sudah minta ke bank sentral jangan diserap uangnya. Mereka juga akan mendukung, artinya ekonomi akan hidup kembali,” katanya.

Dana tersebut merupakan anggaran pemerintah yang sebagian besar berasal dari pajak dan seharusnya tidak mengendap di BI. Ia menilai, perbankan nantinya akan mengelola dan itu dengan menyalurkan kredit untuk mencari laba.

Purbaya mengatakan, rencana tersebut masih dalam tahap pengajuan kepada presiden Prabowo Subianto. Jika percobaan berhasil, kebijakan serupa akan diperpanjang.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...