TBS Energi (TOBA) Tertarik Bisnis Pembangkit Sampah, Bakal Siapkan Rights Issue?

Nur Hana Putri Nabila
12 September 2025, 14:45
TBS Energi TOBA
Katadata
PT TBS Energi Utama Tbk melakukan divestasi dua PLTU
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menyatakan ketertarikan untuk masuk ke dalam bisnis pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Senior Vice President (SVP) of Corporate Strategy & Investor Relations TBS Energi Utama, Nafi Achmad Sentausa, mengatakan sebenarnya TOBA sudah menaruh perhatian dan mengevaluasi pada segmen bisnis PLTSa sejak 2018 bahkan sejak terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) pertama. 

“Dan sudah mulai coba push untuk mengembangkan bisnis ini,” kata Nafi dalam Public Expose Live 2025 secara virtual, Jumat (12/9). 

Terkait rencana pendanaan, Nafi menjelaskan TOBA akan terus melakukan evaluasi. Sebagai perusahaan terbuka, perseroan memiliki berbagai alternatif pembiayaan, baik melalui utang (debt financing) maupun ekuitas (equity financing)

“Yang terus kami explore untuk bagaimana juga me-manage cost of capital TOBA untuk mengeksekusi proyek-proyek ini, jadi untuk ini (rencana financing) kami juga masih cukup fleksibel, kami masih mengevaluasi depending on proyek-proyek yang nanti kami coba dorong,” ucap Nafi.  

Adapun equity financing merupakan metode pendanaan sebuah perusahaan untuk mengumpulkan dana dengan menjual saham kepada investor. Misalnya dengan cara rights issue atau Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) hingga private placement Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). 

Sebelumnya beredar kabar TOBA membuka peluang aksi korporasi untuk mencari dana untuk bisnis waste to management berupa rights issue. Katadata.co.id sudah mengkonfirmasi hal ini pada manajemen TOBA. 

SVP Corporate Finance & Head of Investor Relations Mirza Hippy mengatakan saat ini perusahaan belum punya rencana ke arah right issue. Namun demikian ia mengatakan TOBA selaku perusahaan terbuka memiliki banyak opsi pendanaan. 

"Baik dari sisi equity fundraising ataupun melalui instrument debt & capital market dengan terus mengedepankan struktur permodalan yang sehat dan prudent," ujar Mirza. 

Adapun terkait dengan pengembangan pengelolaan sampah di Tanah Air, Nafi menyampaikan bahwa sebelum mengakuisisi Sembcorp Environment di Singapura, TOBA sebenarnya sudah lebih dulu terjun ke bisnis pengelolaan sampah di Indonesia. 

Saat ini, Nafi menyebut perusahaan pengelolaan sampah di Indonesia milik TOBA telah beroperasi sekitar 50 truck volume sampah per tahun atau kurang lebih sekitar 10 ribu ton. Ia menegaskan, ke depan perseroan tetap berfokus mengembangkan lini usaha di bidang lingkungan (environmental), mengingat peluang dan potensi pasarnya masih sangat besar.

“Baik untuk sampah medis, maupun juga untuk sampah industri yang memang sekarang menjadi fokus bagi bisnisnya arah environmental,” kata Nafi. 

Proyek Energi Terbarukan Buka Kesempatan Investasi Hingga US$ 200 M

Managing Director Investment Holding BPI Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja menyebutkan, target proyek bauran energi terbarukan membuka kesempatan investasi hingga US$ 200 miliar atau sekitar Rp 3.295 triliun (kurs Rp 16.480/US$). Investasi itu dibutuhkan untuk mengembangkan proyek energi surya, air, waste to energy, biomass, battery energy storage system, dan sebagainya. 

“Kesempatan investasi dari kebutuhan modal atau capital untuk mencapai target ambisius ini mencapai hampir US$ 200 miliar,” kata Stefanus, dalam Keynote Speech di Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025, di Jakarta, Kamis (11/9). 

Hal ini dikatakan Stefanus menanggapi rencana ambisius pemerintah mencapai bauran 42,6 GW energi baru terbarukan hingga 2034 mendatang. Kesempatan investasi ini akan dimanfaatkan Danantara untuk berkolaborasi dengan perusahaan swasta, badan usaha milik negara (BUMN), serta kelompok investor domestik maupun global.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...