Investor Asing Gencar Borong Saham BRMS, Lepas BMRI dan BBCA
Investor asing rama-ramai memborong saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dalam dua hari terakhir. Di sisi lain, saham-saham bank besar justru banyak dilepas asing.
Berdasarkan data Stockbit, investor asing mencatatkan transaksi beli bersih pada saham BRMS sebesar Rp 83,79 miliar pada perdagangan Selasa (16/9), setelah memborong Rp 308,8 miliar pada sehari sebelumnya.
Harga saham BRMS naik 3,60% atau 20 poin ke level 575 pada penutupan perdagangan hari ini, menjadikannya level tertinggi sejak awal tahun. Adapun harga saham BRMS telah naik 31,88% dalam satu bulan terakhir.
Derasnya aliran dana investor asing ke emiten grup Bakrie ini tak lepas dari prospek cerah saham BRMS. Perusahaan tambang emas ini resmi masuk dalam portofolio indeks Market Vector VanEck Gold Miners ETF (MVGDX). Rebalancing indeks itu akan efektif pada Jumat (19/9) dan diperkirakan dapat mendatangkan aliran dana asing sekitar US$ 80 juta ke saham BRMS.
Indeks yang dikelola oleh VanEck berisi perusahaan-perusahaan besar di sektor tambang emas global. Selain BRMS, emiten tambang emas lain, PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) juga masuk dalam radar MVGDX.
Sentimen positif tambahan datang dari kenaikan harga emas spot yang terus mencetak rekor. Logam mulia semakin diburu investor sebagai aset aman (safe haven) di tengah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) yang akan dilaksanakan besok.
Sebaliknya, harga saham bank besar justru menjadi sasaran aksi jual investor di pasar reguler hari ini. Asing mencatatkan transaksi jual bersih atau net sell terjadi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 147,61 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 130,92 miliar.
Pada perdagangan kemarin, investor asing membukukan net sell pada saham B
Daftar Saham yang Ramai Dibeli Investor di Pasar Reguler Hari Ini:
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp 83,79 miliar
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 81,38 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBR) Rp 38,63 miliar
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Rp 20,98 miliar
- PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) Rp 19,71 miliar
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Rp 17,59 miliar
- PT Petrosea Tbk (PTRO) Rp 16,72 miliar
- PT Astra Internasional Tbk (ASII) Rp 16,32 miliar
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 13,95
- PT Medco Energi Internasional Tbk Rp 13,54
