Barito Renewables (BREN) Tambah Kapasitas Panas Bumi, Target Investasi Rp 6 T

Nur Hana Putri Nabila
6 Oktober 2025, 11:28
PLTP Salak, PLTP, panas bumi
Dok. Star Energy Geothermal
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), melalui anak usahanya Star Energy Geothermal telah menyelesaikan proyek retrofit pada Unit 4, 5, dan 6 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak. Total investasi yang digelontorkan untuk proyek ini mencapai US$ 22,5 juta atau sekitar Rp 373,35 miliar (kurs: 16.593 per dolar AS). 

Direktur Utama Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan, mengatakan penyelesaian proyek retrofit PLTP Salak menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja aset, efisiensi operasional, serta keberlanjutan jangka panjang. Kapasitas terpasang PLTP Salak kini mencapai  7,7 megawatt (MW), melampaui ekspektasi awal yang diperkirakan hanya 7,2 MW. 

“Inisiatif penambahan kapasitas ini juga sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperkuat kontribusi terhadap transisi energi bersih nasional,” kata Hendra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/10). 

Dengan penyelesaian proyek tersebut, total kapasitas terpasang Star Energy Geothermal kini mencapai 910,3 MW. Selain panas bumi, Barito Renewables juga memperluas portofolio energi terbarukannya melalui anak usaha Barito Wind, yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 1 di Sulawesi. Aset yang diakuisisi pada tahun lalu ini memiliki kapasitas  78,75 MW

Hendra mengatakan, Barito Renewables berkomitmen untuk memperluas portofolio energi bersih melalui penambahan kapasitas pada unit pembangkit Salak. Perusahaan menargetkan ekspansi dan peningkatan kapasitas pembangkit panas bumi lebih dari 100 megawatt (MW) dalam beberapa tahun ke depan dengan total investasi sebesar US$ 365 juta atau Rp 6,05 triliun. 

Perseroan juga mengharapkan proyek-proyek ekspansi tersebut dapat menciptakan lapangan kerja baru di berbagai wilayah operasinya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kinerja Keuangan BREN 

BREN membukukan laba bersih mencapai US$ 65,4 juta pada semester I 2025, naik 12,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 57,9 juta. 

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan BREN hingga Juni 2025 mencapai US$ 300 juta, naik 3,4% dibandingkan US$ 290 juta pada Juni 2024.

Perusahaan menjelaskan, kenaikan laba dalam enam bulan pertama tahun ini, terutama ditopang oleh pulihnya produksi panas bumi di unit Darajat setelah pemeliharaan tak terencana tahun lalu, serta kontribusi dari unit Salak Binary yang baru mulai beroperasi. Segmen energi angin yang sempat tertekan juga diperkirakan akan pulih pada paruh kedua tahun ini, seiring membaiknya kecepatan angin secara musiman. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...