Danantara Akan Suntik Garuda, Ini Prediksi Analis soal Keuangan GIAA
PT Danantara Asset Management (DAM) disebut akan menyuntikkan modal kepada PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) lewat penambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) US$ 1,84 miliar atau Rp 30,31 triliun. Analis menilai hal ini membuat prospek bisnis GIAA positif.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menilai suntikan modal dari Danantara akan membawa dampak positif signifikan bagi Garuda Indonesia. Ekuitas GIAA berpotensi berbalik positif dari sekitar minus US$ 1,5 miliar per 30 Juni menjadi positif sekitar US$ 350 juta setelah transaksi.
“Hal ini membuka peluang pemenuhan syarat keluar dari Papan Pemantauan Khusus (FCA), dengan catatan memenuhi kriteria bursa,” ujar Liza dalam keterangan resmi, Kamis (9/10).
Selain itu, likuiditas dan solvabilitas perusahaan diperkirakan membaik. Kas dan setara kas akan bertambah sekitar US$ 1,44 miliar, current ratio naik dari 0,44x menjadi 1,53x, dan rasio utang terhadap aset (debt to asset) turun dari 123% menjadi 96%.
“Perseroan juga menargetkan modal kerja berbalik positif,” katanya.
Liza menjelaskan, konversi Shareholder Loan (SHL) sekitar US$ 405 juta akan langsung menurunkan liabilitas berbunga. SHL ini sebelumnya dikucurkan secara bertahap sejak Juni hingga September atau sekitar Rp 6,65 triliun.
Dengan struktur keuangan yang lebih sehat, operasional Garuda akan lebih leluasa. Fokus besar diarahkan pada penguatan anak usaha Citilink dan peningkatan perawatan armada untuk memperbaiki utilisasi dan keandalan layanan.
Hal itu diharapkan dapat mendukung peningkatan load factor dan yield, meski profitabilitas tetap bergantung pada efisiensi biaya, harga avtur, nilai tukar rupiah, serta permintaan pasar.
“Utang GIAA akan berkurang signifikan dan ekspansi bisa berjalan lebih lancar. Perbaikan debt-to-equity ratio melalui debt-to-equity swap SHL serta ruang pelunasan kewajiban dari dana kas baru akan meningkatkan solvabilitas dan membuka peluang ekspansi bertahap,” ujar Liza.
Namun, ia mengingatkan pemulihan laba tetap sangat bergantung pada eksekusi operasional dan kondisi pasar.
Liza menilai, secara struktural, aksi korporasi itu akan berdampak positif bagi saham GIAA. Namun, ada risiko eksekusi dan dilusi besar akibat penerbitan saham baru.
Oleh karena itu, ia menyarankan investor ritel menunggu kepastian hasil RUPSLB dan realisasi setoran kas dan konversi. Investor juga disarankan mencermati laporan keuangan pro-forma pasca-transaksi, serta bukti nyata dari perbaikan indikator operasional seperti load factor, ketepatan waktu penerbangan, yield, dan rencana ekspansi armada maupun rute.
Danantara tercatat sebagai pemegang saham terbesar di GIAA dengan kepemilikan sebanyak 59,03 miliar saham atau setara 64,54% dari total yang beredar. Pemerintah, bertindak sebagai pengendali dengan dengan kepemilikan sebanyak 1 saham.
Di sisi lain, saham Garuda Indonesia yang digenggam masyarakat mencapai 25,12 miliar atau 27,46% dari total.
Dalam prospektus yang diterbitkan Garuda Indonesia di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, GIAA diperkirakan menerbitkan 407.897.094.461 saham baru dengan harga pelaksana Rp 75 per lembar.
Dalam aksi ini, seluruh saham baru akan diserap oleh Danantara Asset Management selaku investor sekaligus kreditur perseroan. Dengan tidak adanya hak memesan efek bagi pemegang saham lain, porsi kepemilikan publik akan terdilusi signifikan, dari sekitar 27,46% menjadi hanya sekitar 5,03%.
Dari sisi prediksi harga saham GIAA usai melaksanakan Private Placement, D’Origin Advisory menyatakan, prospek saham GIAA akan membaik. Saat ini GIAA sedang menguji resistance 99 yang memperkuat indikasi kenaikan harga saham (bullish). Dia menyatakan, jika GIAA mampu breakout dari level 100, maka GIAA akan konfirmasi bullish.
D’Origin menyarankan investor masuk ke saham GIAA pada level 96 dengan target harga di level 115, 130 dan 160. Namun, jika harga sahamnya di bawah 87, D’Origin menyarankan investor untuk melakukan penjualan.
Pada perdagangan kemarin, Kamis (9/10), harga saham GIAA ditutup naik 9,09% atau 8 poin ke level 96. Harga sahamnya telah naik 74,55% sejak awal tahun.
