Rupiah Diramal Menguat Terbatas di Tengah Potensi Pemangkasan Lagi Suku Bunga BI
Nilai tukar rupiah menguat 0,01% ke level 16.577 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (21/10). Rupiah diperkirakan menguat terbatas pada perdagangan hari ini.
“Penguatan akan terbatas mengingat investor wait and see menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI besok dan data inflasi AS akhir pekan ini,” kata Analis Doo Financial Futures Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Selasa (21/10).
Ia menjelaskan, penguatan rupiah juga akan didukung dengan harapan investor terkait meredanya tensi perdagangan Cina dan Amerika Serikat (AS). Hal ini karena delegasi dari masing-masing negara akan bertemu dan Presiden AS Donald Trump akan bertemu Presiden Xi Jinping pada pekan depan.
“Rupiah akan berada di level Rp 16.500 per dolar AS hingga Rp 16.600 per dolar AS,” ujar Lukman.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka menguat 6 poin di level Rp 16.569 per dolar AS. Namun, rupiah bergerak melemah dari posisi pembukaan hinga pukul 10.00 WIB.
Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi memproyeksikan masih ada potensi pelemahan rupiah pada hari ini. “Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.570 per dolar AS hingga Rp 16.600 per dolar AS,” kata Ibrahim.
Ibrahim menjelaskan, pelaku pasar menantikan hasil RDG BI besok (21/10). Ibrahim mengatakan, konsensus memperkirakan bank sentral akan menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%.
