Emiten Saratoga–Boy Thohir (EMAS) Ungkap Progres Proyek Pani, Cek Prospek Saham
Emiten tambang dan logam afiliasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), yakni PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) telah menuntaskan fasilitas pabrik persiapan bijih atau ore preparation plant (OPP) Tambang Emas Pani.
Fasilitas yang terletak di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo itu berfungsi untuk mempersiapkan bijih emas mentah agar berukuran lebih kecil sebelum ditempatkan di atas heap leach pad (bantalan pelindian) sehingga proses pelindian atau ekstraksi logam dapat berlangsung lebih efisien dan efektif.
Presiden Direktur Merdeka Gold Resources, Boyke Abidin, menyampaikan bahwa commissioning fasilitas Ore Preparation Plant (OPP) menjadi langkah penting bagi proyek EMAS. Setelah tahap ini, proses stacking atau penumpukan bijih di atas heap leach pad dijadwalkan dimulai pada November 2025.
“Serta first gold pour di awal 2026,” kata Boyke dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (22/10).
Beroperasinya fasilitas ini menjadi tonggak penting menuju fase produksi, sekaligus sinyal positif bagi keberlanjutan investasi dan pengembangan bisnis perusahaan afiliasi konglomerat Garibaldi Thohir atau Boy Thohir itu.
Berdasarkan studi teknis terbaru, cadangan bijih emas (ore reserve) di Tambang Emas Pani meningkat menjadi 4,8 juta ounces, dengan perkiraan sumber daya mineral (mineral resource estimate) mencapai lebih dari 7 juta ounces.
Sebagai pengelola Tambang Emas Pani, PT Merdeka Resources Gold Tbk (MDKA) berkomitmen untuk mencapai kinerja berkelanjutan dengan menerapkan praktik pertambangan yang baik (good mining practices). Perusahaan juga berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah, khususnya di Gorontalo serta bagi perekonomian nasional.
Ramalan Harga Saham EMAS
Seiring dengan aksi itu, saham EMAS telah menguat 19,23% dalam sebulan terakhir dan kini bertengger di level Rp 4.340 dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 70,22 triliun.
Lalu Saham emiten yang baru IPO itu disebut bisa menembus level Rp 5.800 kedepannya. Analis Trimegah Sekuritas, Alpinus Dewangga dan Jocelyn Suwardy mengatakan Trimegah Sekuritas menetapkan target harga Rp 5.800 per saham dengan menghitung valuasi menggunakan metode discounted cash flow (DCF) dengan proyeksi umur tambang 16 tahun pada periode 2026–2041 dan menetapkan WACC nominal sebesar 9,6%.
Perhitungan tersebut menunjukkan P/E 2026 sebesar 58,9 kali atau lebih tinggi 333% dibandingkan produsen emas global. Namun, pada 2029, Trimegah memperkirakan P/E EMAS turun menjadi 11 kali, setara dengan diskon 17% dari rata-rata pesaing. Trimegah juga menilai target harga tersebut mencerminkan enterprise value (EV) per sumber daya emas sebesar US$ 838 per ons atau 79% lebih tinggi dibandingkan kompetitor lokal.
“Kami kaitkan dengan volume produksi emas Merdeka Gold yang kemungkinan menghasilkan arus kas yang lebih baik ketika kapasitas produksi maksimum tercapai,” kata tim analis Trimegah Sekuritas dalam risetnya, dikutip Jumat (3/10).
Analis Trimegah Sekuritas memproyeksikan produksi emas diperkirakan mulai pada kuartal pertama 2026 dengan target awal 79.000 ons, dan mencapai puncak sekitar 500.000 ons pada 2033, melalui kombinasi pengolahan bijih menggunakan heap leach (HL) dan carbon in leach (CIL).
Pendekatan ini memungkinkan pengolahan efisien bijih sulfida bergradasi tinggi dan bijih oksida bergradasi rendah, dengan pertumbuhan produksi didorong kenaikan kadar emas dan ekspansi kapasitas pabrik CIL pada 2029 dan 2032.
Tak hanya itu, Trimegah Sekuritas memproyeksikan pendapatan EMAS melonjak dari US$2 93 juta pada 2026 menjadi US$ 1,27 miliar pada 2029, seiring produksi emas yang meningkat signifikan. EBITDA juga diperkirakan naik tajam, dari US$ 180 juta menjadi US$ 806 juta dalam periode yang sama, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 61%. Laba bersih diperkirakan melonjak dari US$ 97 juta menjadi US$ 519 juta, dengan CAGR 42%.
“Model keuangan menunjukkan laba bersih berubah sebesar ±2,5% untuk setiap perubahan ±1% pada harga emas, mengindikasikan sensitivitas laba terhadap fluktuasi harga emas,” ucap tim analis Trimegah.
