Saham Grup Bakrie (BUMI) Naik Jelang RUPSLB Rombak Direksi, Intip Target Harga
Emiten terafiliasi Grup Salim dan Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPSLB hari ini, Rabu (19/11). Seiring dengan agenda penting itu, saham BUMI pada perdagangan intraday pagi ini naik hingga 3,74% ke level Rp 222.
Merujuk data Bursa Efek Indonesia, kapitalisasi pasar BUMI kini sebesar Rp 80,95 triliun. Secara year to date (ytd) harga saham BUMI telah melonjak hingga 86,44% dan dalam tiga bulan terakhir melesat 103,70%.
Di samping itu, berdasarkan pengumuman RUPSLB, mata agenda tersebut mengubah susunan direksi dan jajaran komisaris perusahaan. “Mata acara RUPSLB perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perseroan,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (19/11).
Saat ini susunan direksi dan komisaris BUMI adalah sebagai berikut:
Susunan Direksi BUMI
- Presiden Direktur: Adika Nuraga Bakrie
- Wakil Presiden Direktur: Agoes Projosasmito
- Direktur: Nalinkant A. Rathod
- Direktur: Adrian Wicaksono
- Direktur: Phiong Phillipus Darma
- Direktur: Eddy Sanusi
- Direktur: Andrew Christopher Beckham
- Direktur: R.A. Sri Dharmayanti
- Direktur: Ashok Mitra
- Direktur: Maringan M. Ido Hotna Hutabarat
- Direktur: Rio Supin
- Direktur: Himawan Setiadi
- Direktur: Christopher K. Fong
Susunan Komisaris BUMI
- Presiden Komisaris: Sharif Cicip Sutardjo
- Komisaris: Y.A. Didik Cahyanto
- Komisaris: Jinping Ma
- Komisaris: Anton Setianto Soedarsono
- Komisaris: Kanaka Puradiredja
- Komisaris: Anggawira
- Komisaris: Adhika Andrayudha Bakrie
- Komisaris: Thomas Myer Kearney
Target Baru Harga Saham BUMI
Seiring dengan pelaksanaan RUPSLB, Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) menilai sejumlah langkah yang disiapkan BUMI termasuk akuisisi bersifat value-accretive. Aksi ini dinilai bisa meningkatkan stabilitas pendapatan jangka panjang BUMI dan mendiversifikasi portofolio bisnisnya di luar batu bara.
BUMI berencana mengalokasikan belanja modal (capex) US$ 5,8 juta untuk meningkatkan aset tambang emas Wolfram. Produksi komersial ditargetkan mulai Juni 2026 dengan fasilitas flotation plant, dan fasilitas pengolahan Carbon-in-Leach (CIL) senilai US$ 45,5 juta dibangun untuk meningkatkan kapasitas produksi emas pada 2029.
Samuel Sekuritas memperkirakan, dengan volume penjualan emas mencapai 40 ribu ons pada 2027, pendapatan tambahan bisa mencapai US$ 221 juta. Selain itu juga meningkatkan proyeksi pendapatan BUMI sebesar 13,6% dibanding perkiraan sebelumnya.
Sekuritas ini mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BUMI sekaligus menaikkan target harga menjadi Rp 300 per saham, atau potensi kenaikan 34% dari harga saat ini.
“Revisi ini mencerminkan tambahan kontribusi pendapatan dari aset emas Wolfram serta peningkatan nilai aset bersih BUMI seiring ekspansi ke bisnis logam mulia,” tulis SSI, dikutip Rabu (19/11).
SSI menambahkan, mulai 2029 BUMI berpotensi mendapatkan penilaian ulang (re-rating) oleh pasar karena transformasi perusahaan dari tambang batu bara menjadi perusahaan tambang logam yang terdiversifikasi.
