OASA Bakal Ikut Lelang Pembangkit Listrik Tahap I Danantara, Incar Bali

Nur Hana Putri Nabila
20 November 2025, 16:06
Oasa, danantara, PSEL
PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA
PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) ikut dalam lelang proyek Pembangkit Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) atau waste to energy (WtE) yang digelar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia. 

Direktur Utama Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar, mengaku OASA dibidik tiga perusahaan sekaligus untuk konsorsium proyek pembangkit sampah ini. Bobby mengatakan, OASA akan ikut konsorsium dan menggandeng Grandblue Environment Co., Ltd.

Ia menjelaskan, Granblue memiliki kapasitas pengolahan hampir 100 ribu ton sampah per hari. Sebagai perbandingan, total sampah Indonesia mencapai sekitar 175 ribu ton per hari. Dengan kapasitas sebesar itu, menurut Bobby, Granblue menjadi salah satu pemain terbesar dan menempati posisi kedua di Cina.

“Jadi, saya mau coba sama dia, saya milih mungkin yang awal ini di Bali,” ujar Bobby di Jakarta, Kamis (20/11). 

Selain itu, Bobby menjelaskan, proses lelang untuk proyek di Denpasar sebenarnya sudah berjalan sekitar dua minggu, sedangkan pengumuman untuk Yogyakarta dan Bogor baru keluar. Saat ini, pihaknya masih meninjau hasil lelang tersebut. Selain itu, ia juga menyebut TOBA sudah menandatangani kesepakatan awal.

“Ya, kami dari empat (lokasi PLTSa), dapat satu saja sudah lumayan,” kata dia. 

PLTSa Tahap Pertama Dibangun di Empat Kota

Danantara sebelumnya menyebut, tahap pertama pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) akan difokuskan di empat kota, yakni Bogor, Bekasi, Denpasar, dan Yogyakarta. 

Managing Director Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja menjelaskan, kebutuhan investasi untuk setiap kota berada di kisaran Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun. Dengan demikian, nilai investasi untuk empat kota itu akan mencapai sekitar Rp 12 triliun. 

“Itu tendernya sudah dimulai untuk empat kota ini, tetapi akan terus tambah tergantung kesiapan dari masing-masing kota,” kata Ade di Jakarta, Kamis (20/11).  

Ade menjelaskan, empat kota tersebut merupakan bagian dari tender dari tujuh proyek waste-to-energy. Kedepannya, menurut dia, jumlah kota dalam proyek PLTSa juga akan terus bertambah. Selain itu, Danantara akan melakukan proses seleksi secara individual untuk masing-masing kota. 

“Ya, pengumuman pemenangnya kami enggak bisa disclose secara detail, tapi akan secepat mungkin setelah itu,” ujarnya. 

Sebelumnya Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Patria Sjahrir menjelaskan salah satu pendorong tingkat pengembalian investasi adalah kepastian pasar. Sebab, PT Perusahaan Listrik Negara telah wajib membeli energi hasil WTE senilai US$ 20 sen per kilowatt hour.  

"Menurut saya tingkat pengembalian investasi ini bagus atau high single digit. Maka dari itu, ada 200 perusahaan yang mendaftar ke proyek ini dan sudah diseleksi menjadi 24 perusahaan pekan lalu, Jumat (31/10)," kata Pandu di kantornya, Senin (3/11).  

Pandu menghitung biaya investasi setiap proyek WTE berada dalam rentang Rp 2,3 triliun sampai Rp 3,2 triliun. Adapun biaya investasi yang dikeluarkan akan bergantung pada teknologi yang digunakan pemenang tender. 

Dia menyampaikan, daya tarik proyek WTE terletak pada kepastian biaya konstruksi dan jadwal pengoperasian akibat dukungan pemerintah daerah. Pandu menartgetkan akan ada tujuh Pembagkit Listrik Tenaga Sampah berteknologi insinerator selambatnya April 2026 akibat bantuan lahan pemerintah daerah.  

Pandu mencatat, lahan yang disiapkan pemerintah daerah untuk tujuh PLTSa tersebut memiliki luas setidaknya 5 hektare. Selain itu, lahan tersebut telah memiliki infrastruktur konektivitas yang dapat menampung 300 truk berkapasitas sekitar 3 ton per unit.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...