Jejak Karier Hans Patuwo, Calon CEO Baru GOTO
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana mengangkat Hans Patuwo sebagai Chief Executive Officer (CEO) menggantikan Patrick Walujo. Pergantian pucuk pimpinan rakasasa teknologi tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025.
Dalam keterangannya, manajemen GOTO menyebut Hans telah dinominasi sebagai pengganti Patrick. Perusahaan menyebut transisi kepemimpinan ini merupakan bagian dari proses seleksi yang disiapkan secara matang oleh direksi.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga GoTo atas dedikasi luar biasa selama dua setengah tahun ini, kerja keras seluruh tim telah menjadi kunci dalam membawa GoTo pada posisi yang lebih baik,” ujar Patrick dalam keterangan resmi, Senin (24/11).
Saat ini, Hans Patuwo menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) GOTO sejak Februari 2024. Ia kemudian diusulkan naik menjadi CEO menggantikan Patrick, di tengah isu penggabungan usaha (merger) antara GOTO dan Grab yang sempat ramai diperbincangkan.
Mengutip profil LinkedIn miliknya, Hans merupakan lulusan University of Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat dengan gelar Bachelor of Science in Chemical Engineering pada 1997. Kariernya dimulai saat menjabat sebagai Chief Operating Officer di salah satu perusahaan konglomerasi di Indonesia pada Januari 2015 hingga Desember 2017.
Hans telah berkarier di ekosistem Gojek, Gopay, dan GOTO selama delapan tahun. Ia memimpin berbagai lini strategis perusahaan. Bergabung dengan Gojek pada 2018 sebagai COO, ia berfokus pada operasional mitra pengemudi dan layanan transportasi, yang menjadi fondasi utama ekosistem GOTO.
Hans juga memainkan peran penting dalam pengembangan dan ekspansi GoTo Financial (GTF) pada 2021–2023, serta memimpin bisnis tersebut sebagai Presiden pada 2023–2024 hingga menjadikan GOTO salah satu platform fintech terbesar di Indonesia.
Dalam jabatannya saat ini sebagai COO dan Presiden On-Demand Services (ODS), Hans memimpin seluruh operasional ekosistem perusahaan. Ia dinilai mampu mendorong pertumbuhan, efisiensi, serta profitabilitas lewat disiplin operasional berbasis data.
Sebelum bergabung dengan Gojek, Hans berpengalaman bekerja di Amerika Serikat, Cina dan Singapura, termasuk sebagai Partner di perusahaan konsultan manajemen McKinsey.
