INET Ungkap Skenario Usai Akuisisi Personel Alih Daya (PADA) dan Trans Hybrid

Nur Hana Putri Nabila
2 Desember 2025, 05:46
Akuisisi
Unsplash
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mengungkap aksi terbaru dengan  menjajaki akuisisi lagi usai mencaplok PT Trans Hybrid Communication (THC) dan PT Personel Alih Daya Tbk (PADA).

“Sebenarnya masih ada beberapa lagi yang masih on going, tapi kami belum bisa sampaikan. Baru dua ini yang sudah kita sampaikan informasinya ke BEI dan juga ke publik,” kata Direktur Utama INET, Muhammad Arif, dalam paparan publik Senin (1/12).  

Adapun INET saat ini tengah mengakuisisi 60% saham PT Trans Hybrid Communication (THC). Arif mengatakan THC merupakan perusahaan asing yang sebagian sahamnya dimiliki pihak Malaysia dan telah berdiri sejak 2006. 

Perusahaan ini mengelola berbagai layanan seperti IP Transit, Dedicated Internet, THXIX, IPLC, Managed Relation, Co-Location Server, dan THC Cloud. THC juga memiliki jaringan terbesar di Kalimantan Barat, termasuk jalur lintas batas menuju Kuching, Malaysia serta Brunei Darussalam. 

Trans Hybrid juga tercatat memiliki cabang koneksi langsung dari Kuching ke Pulau Kalimantan. Selain itu perusahaan ini juga memegang izin Network Access Provider (NAP) dan telah beroperasi secara internasional.

“Karena rencana kami, kami juga akan mengembangkan lebih luas lagi di Kalimantan Barat, karena ada potensi sekitar 1 juta rumah di sana rencananya,” ucap Arif. 

Lebih lanjut, Arif menjelaskan INET kini sudah memiliki jaringan di Singkawang dan Pontianak, dan tengah merencanakan perluasan ke Ketapang serta wilayah tengah Kalimantan Barat. Ia menyebut pengembangan ini sejalan dengan keberadaan pusat jaringan fiber Indonesia dan konektivitas marine cable dari Jakarta–Singapura–Batam–Jakarta.

Menurutnya, THC memiliki jalur jaringan dari Brunei dan Kuching menuju Kalimantan. Ia mengaku hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan internet global. Dengan jaringan tersebut, kata Arif, Indonesia tidak lagi bergantung pada satu titik sambungan di sisi barat saja.

Selain itu ia menyebut jalur THC yang terhubung dari Brunei memiliki upstream berbeda dari rute Singapura. Kedepannya INET bakal menghubungkan hingga ke Pulau Jawa melalui kabel bawah laut sehingga Indonesia dapat memiliki dua sumber internet internasional, satu dari sisi Barat dan satu dari jalur tengah.

“Sehingga ini juga akan memperkuat tentunya jaringan dari internet dan juga tentunya jadi lebih aman bagi sisi pelanggan ke depannya. Ini kita bicara future-nya dari kenapa kita mengambil Trans Hybrid Communication,” ungkap Arif.

Di tengah proses akuisisi mayoritas saham Trans Hybrid, INET juga telah sepakat mengakuisisi 53,57% saham PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) hingga menjadi pemegang saham pengendali. Ia menyebut PADA merupakan perusahaan outsourcing atau managed service yang telah berdiri selama 17 tahun, dengan sekitar 80 klien nasional dan lebih dari 36 ribu tenaga kerja lintas sektor, mulai dari kurir, customer service, keamanan, kebersihan, hingga industri telekomunikasi.

Arif menjelaskan ke depannya PADA akan nantinya akan mendukung pengelolaan backbone jaringan INET. Hal ini sesuai dengan portofolio PADA yang sudah berpengalaman mengelola menara telekomunikasi, jaringan, dan layanan.

“Ini juga insya Allah akan kami selesaikan dalam waktu cepat untuk kedua akuisisi yang memang sudah ongoing ini,” ucap Arif.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...