Wall Street Bergerak Variatif, Investor Soroti Data Pekerja dan Arahan The Fed

Desy Setyowati
5 Desember 2025, 06:28
Wall Street,
ANTARA
Bursa Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa saham Amerika Serikat Wall Street bergerak variatif pada perdagangan Kamis (4/12) waktu AS. Investor mencermati data tenaga kerja dan ekonomi lainnya, di tengah meningkatnya proyeksi penurunan suku bunga oleh bank sentral The Fed pada minggu depan.

Dow Jones Industrial Average turun 31,96 poin atau 0,07% menjadi 47.850,94. Sedangkan S&P 500 naik 7,40 poin atau 0,11% menjadi 6.857,12, dan Nasdaq Composite naik 51,04 poin atau 0,22% menjadi 23.505,14.

Para pelaku pasar telah mencermati indikator-indikator sekunder yang memberikan pandangan beragam tentang pasar tenaga kerja karena tumpukan data pemerintah yang perlahan-lahan mulai terurai.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran awal turun ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, meskipun para analis menilai penurunan ini mungkin sebagian disebabkan oleh liburan Thanksgiving.

Selain itu, pasar memperkirakan peluang bagi The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis poin atau bps bulan ini, naik dari 68,6% bulan lalu menjadi 87%, menurut FedWatch Tool CME.

"Semua orang menunggu untuk melihat apa yang dipikirkan The Fed dengan data yang telah mereka lihat ini, karena komentar terakhir dari (Gubernur The Fed Jerome) Powell sedikit bernada hawkish, tetapi pemangkasan suku bunga sepenuhnya diperkirakan terjadi," kata Kepala Riset dan Strategi Kuantitatif di Horizon Investments di Charlotte, Carolina Utara, Mike Dickson dikutip dari Reuters, Jumat (5/12) waktu Indonesia.

"Singkatnya, standar emasnya yakni data penggajian (tenaga kerja). Dan, kami belum memiliki data terbaru di sana. Jadi itu akan sangat memengaruhi arah kebijakan suku bunga di masa mendatang,” Mike Dickson menambahkan.

Selain itu, laporan tertunda dari Departemen Perdagangan menunjukkan pesanan pabrik naik 0,2%, lebih rendah dari estimasi 0,5%.

Harga saham Salesforce naik 3,7% setelah perusahaan menaikkan pendapatan tahun fiskal 2026 dan menyesuaikan perkiraan laba. Perusahaan juga mengantisipasi pertumbuhan platform agen AI, karena permintaan yang kuat.

Begitu juga saham Meta Platforms yang naik 3,4%, setelah laporan Bloomberg menyebutkan bahwa induk perusahaan Facebook ini berencana memangkas anggaran Metaverse hingga 30%. Hal ini menjadi salah satu pendorong terbesar bagi S&P.

Sementara itu, harga saham Amazon turun 1,4%, sehingga membatasi pergerakan S&P 500. Perusahaan e-commerce ini menyatakan sedang berdiskusi dengan Layanan Pos AS mengenai hubungan mereka di masa depan, dan sedang mempertimbangkan opsi sebelum kontraknya berakhir tahun depan.

Indeks saham di sektor barang kebutuhan pokok konsumen, menjadi salah satu yang berkinerja terburuk dari 11 sektor utama S&P. Indeks tertekan oleh penurunan saham Kroger 4,6%, setelah jaringan supermarket ini mempersempit proyeksi penjualan tahunan dan gagal mencapai estimasi penjualan kuartalan.

Sebaliknya, harga saham Dollar General melonjak 14% setelah peritel diskon ini menaikkan proyeksi laba tahunan.

Harga saham perusahaan analitik data cloud Snowflake anjlok 11,4% setelah proyeksi pendapatan produk kuartal keempat di bawah ekspektasi investor.

Jumlah saham yang naik melebihi saham yang turun dengan rasio 1,06 banding 1 di NYSE dan 1,39 banding 1 di Nasdaq.

S&P 500 mencatat 31 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan lima titik terendah baru. Sementara Nasdaq Composite mencatat 114 titik tertinggi baru dan 52 titik terendah baru.

Volume di bursa AS Wall Street mencapai 15,13 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 17,98 miliar lembar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...