Bidik Peternak dan Nelayan, Plafon KUR Tahun Depan Naik Jadi Rp 140 T
Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menambahkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2019 menjadi Rp 140 triliun. Jumlah tersebut naik 13 % dibandingkan plafon tahun ini sebesar Rp 123,801 triliun.
Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan penambahan plafon ini mempertimbangkan beberapa komponen seperti capaian pertumbuhan ekonomi 2018 yang diperkirakan pada kisaran 5,2 %.
(Baca: Korban Gempa Sulawesi Tengah Mendapat Keringanan Kredit Usaha Rakyat)
Selain itu, penambahan plafon lantaran pertumbuhan kredit UMKM mencapai 8,48 % secara tahunan dan tingkat inflasi sampai September 2018 masih terjaga 2,88 %. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) sudah menetapkan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan 10-12 %.
Nantinya, penerima KUR dibebankan bunga sebesar 7 % per tahun. Artinya, bunga subsidi KUR tidak berubah sebesar 10,5 % persen per tahun dari bunga pasar 17,5 %. Menurut Iskandar, anggaran pembayaran bunga pada 2019 mencapai Rp 11,98 trliun.
Di sisi lain, kewajiban penyaluran KUR sektor produksi -di antaranya pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa- ditingkatkan menjadi 60 % dibandingkan kewajiban tahun ini sebesar 50 %. Perbankan yang tidak mencapai penyaluran KUR produksi hingga 60 % akan dikenakan pinalti berupa pengurangan tambahan plafon.
(Baca: Fintech Modalku Siap Salurkan KUR, Amartha Masih Menunggu)
Kemudian, dalam rangka memperluas penyaluran KUR, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM mengusulkan skema KUR untuk mereka yang sudah paripurna dari tugasnya. “KUR ini akan diberikan kepada para pensiunan dan atau pegawai pada masa persiapan pensiun yang mempunyai usaha produktif,” kata Iskandar usai rapat koordinasi KUR di kantornya, Kamis (27/12) malam.
Dia memastikan penyaluran KUR tahun depan akan didorong untuk nelayan, peternakan rakyat dan garam lantaran realisasi penyaluran KUR tersebut masih kecil. Penyaluran KUR pada sektor kelautan dan perikanan masih di bawah 1 %.
Padahal, penduduk Indonesia didominasi oleh nelayan, peternak, dan penambak garam. Selain itu, tingkat kemiskinan untuk profesi tersebut dinilai masih tinggi. Fokus penyaluran pada profesi nelayan, peternakan rakyat dan garam diharapkan dapat meningkatkan pemerataan ekonomi.