Jaminan Pensiun, Deposito Dominasi Investasi
KATADATA ? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong penempatan investasi dana pensiun untuk proyek-proyek strategis di sektor riil, mengingat kondisi saat ini yang didominasi deposito jangka pendek.
Berdasarkan data kuartal IV 2014 yang dirilis otoritas, deposito tumbuh dari 28,22 persen pada kuartal III menjadi 29,38 persen pada tutup tahun.
Aset dana pensiun sendiri mencapai Rp 187,52 triliun, meningkat 0,74 persen dibadingkan dengan periode sebelumnya. Di sisi lain, penempatan investasi yang cukup besar lainnya terdapat pada obligasi, surat berharga negara (SBN) dan saham.
Kendati besar, surat berharga ini mengalami pengurangan nilai, yakni obligasi turun dari 21,8 persen dikuartal III menjadi 21,3 persen ketika tutup tahun. Sementara itu, SBN turun dari 17,8 persen menjadi 16,8 persen, sedangkan saham berkurang dari 16,1 persen menjadi 16 persen.
Dumoly F Pardede, Deputi Komisioner Industri Keuangan Non Bank OJK berharap dana pensiun melakukan penempatan investasi langsung untuk proyek strategis. Selain itu, dana pensiun dapat memperbesar portofolio surat utang berbasis proyek. "Dana pensiun mendukung sektor riil juga dapat melalui RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas) proyek," jelas Dumoly seperti yang dikutip dari Bisnis Indonesia, Rabu (1/4).
