Maybank Indonesia Terus Menambah Kantor Cabang Syariah Selama 2021
Jakarta– Pasar Perbankan Syariah merupakan salah satu sektor di industri perbankan yang masih memiliki potensi untuk berkembang lebih luas. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset perbankan syariah masih bertumbuh positif meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Begitu pula dengan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) memiliki visi untuk memperbesar pangsa pasar perbankan syariah, yang telah digalakkan perseroan sejak 2014 lalu melalui strategi Shariah First.
Romy Buchari, Head Syariah Banking, Maybank Indonesia mengatakan, perseroan akan terus melanjutkan strategi Shariah First melalui berbagai upaya untuk memperluas penetrasi dan memberikan solusi-solusi unik bagi nasabah. “Kami terus membangun lini bisnis UUS Maybank Indonesia yang mampu bersaing di kompetisi pasar perbankan serta dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional,” katanya.
Strategi Shariah First berfokus pada upaya untuk memasyarakatkan perbankan syariah, yaitu dengan memperkenalkan solusi keuangan syariah kepada nasabah sebelum menawarkan solusi perbankan konvensional sebagai sebuah solusi keuangan yang dikelola sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah yang dikenal secara umum, yaitu adil, etikal, dan transparan serta dapat diakses oleh segala lapisan masyarakat tanpa batasan agama maupun kepercayaan.
Kemudian, strategi Shariah First telah memainkan peran strategis bagi peningkatan kinerja perbankan syariah Maybank Indonesia secara signifikan. Berdasarkan laporan keuangan 2020, UUS Maybank Indonesia dapat menyumbang sebesar 22,4 persen terhadap laba sebelum pajak perseroan secara individu dan menyumbang 21,6 persen dari total aset secara individu.
Meskipun di tengah kondisi yang penuh tantangan, UUS Maybank Indonesia tetap mencatat pertumbuhan total aset yang sehat, mencapai Rp35,3 triliun pada Desember 2020 atau naik 8,1 persen dari Rp32,6 triliun pada Desember 2019.
Sementara, total simpanan nasabah naik 7,8 persen menjadi Rp27,4 triliun, didukung oleh pertumbuhan tabungan syariah sebesar 28,6 persen. Kualitas aset mengalami sedikit tekanan akibat pandemi, seperti yang diperlihatkan dari tingkat Non-Performing Financing (NPF) menjadi 3,2 persen (gross) pada Desember 2020.
Selain itu, UUS Maybank Indonesia juga mengadopsi pendekatan Leverage Model, untuk mendayagunakan seluruh sumber daya dan jaringan perseroan dalam memasarkan produk keuangan berbasis syariah. Upaya ini telah memberi kontribusi pada presentase rata-rata pertumbuhan aset tahunan dari UUS Maybank Indonesia mencapai 17,1 persen dalam lima tahun terakhir.
Untuk meningkatkan penetrasi pasar, khususnya terkait jalur pemasaran dan distribusi, UUS Maybank Indonesia saat ini sudah mengoperasikan 18 Kantor Cabang (KC) Syariah. Hal itu termasuk dua KC Syariah di Jambi dan di Malang (Jawa Timur) yang belum lama dibuka dan sudah beroperasi sejak 15 Maret 2021 lalu.
Di samping itu, Maybank Indonesia juga saat ini tengah menyelesaikan proses konversi kantor cabang di Banda Aceh untuk menjadi KC Syariah seiring penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah Nomor 11 tahun 2018 oleh Pemerintah Propinsi Aceh. KCS Banda Aceh ditargetkan untuk siap beroperasi pada 30 Maret 2021 mendatang.
Sesuai rencana, hingga akhir 2021 Maybank Indonesia akan mengoperasikan beberapa KC Syariah baru lainnya. Dengan ini, produk-produk dan layanan UUS Maybank Indonesia bisa di dapatkan melalui lebih dari 360 cabang dan kantor konvensional dan Syariah dari Maybank di Indonesia dan juga secara online melalui jaringan ATM, aplikasi Maybank M2U (untuk nasabah perorangan) dan M2E (nasabah korporasi).
Romy menambahkan, teknologi informasi kini sudah menjadi konstituen penting dalam kehidupan di era new normal. Hal ini menjadi perhatian khususnya bagi UUS Maybank Indonesia untuk meningkatkan penerapan digitalisasi guna mendorong pertumbuhan jumlah nasabah dan aset UUS Maybank Indonesia. Saat ini, produk simpanan berbasis syariah sudah tersedia melalui digital banking Maybank M2U.
“Hal ini memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk bisa mendapatkan product experience dengan membuka tabungan dan deposito syariah secara online,” ujarnya.
Kiprah UUS Maybank Indonesia juga mencakup pembiayaan yang telah disalurkan pada sejumlah proyek strategis di bidang infrastruktur, pertambangan, transportasi udara, pengelolaan bandara. Seperti pada awal tahun lalu Maybank Indonesia membantu Pemerintah dalam peluncuran Green Sukuk sebesar US$2,5 miliar, atau dalam membiayai pengadaan perdana untuk vaksin Covid-19 bersama PT Bio Farma melalui fasilitas omnibus facility sebesar US$ 185 juta atau setara Rp 2,68 triliun.
UUS Maybank Indonesia juga menyediakan fasilitas Foreign Currency Hedging Islamic Banking (iB) yang mulai diperkenalkan ke pasar sejak awal 2020 dalam pembiayaan pada salah satu proyek infrastruktur. Selain di sektor Korporasi, UUS Maybank Indonesia juga terus mendukung pembiayaan di bidang UKM dan sektor Ritel.
Di samping itu, ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia pada awal 2020, UUS Maybank Indonesia turut ambil bagian dalam meringankan dampak pandemi dengan menyalurkan Alat Pelindung Diri (APD) di berbagai rumah sakit yang tersebar di Indonesia, bantuan bahan pangan berupa sembako untuk masyarkat pra–sejahtera dan yatim dhuafa yang bersumber dari dana kebajikan.