LPS: Rekening Nasabah Kaya Naik 18%, Nilainya Rp 669 Triliun
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat selama Januari 2022, nilai total simpanan di bank umum Tanah Air meningkat 12,06% menjadi Rp 7.439 triliun atau bertambah Rp 800,4 triilun.
Secara rinci, nilai total simpanan pada tier dengan saldo kurang dari Rp 2 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 130,5 triliun, atau bertambah sebanyak 4,53% secara tahunan.
Adapun, nilai total simpanan pada tier dengan saldo lebih dari Rp 2 miliar juga mengalami kenaikan sebesar Rp 669,9 triliun, atau bertambah sebanyak 17,82% secara year on year.
Dalam hal jumlah rekening, pada bulan Januari 2022, jumlah rekening dengan saldo kurang dari Rp 2 miliar meningkat sebesar 91,73 juta rekening atau bertambah sebanyak 26% year on year.
Sedangkan jumlah rekening dengan saldo lebih dari Rp 2 miliar meningkat sebanyak 19 ribu rekening atau bertambah sebanyak 6,38% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Ini kelihatannya ada pemain baru di level income rendah yang mulai memanfaatkan jasa perbankan, saya prediksi ini dari kalangan pelajar sekolah menengah yang mereka mulai masuk berinvestasi sehingga mereka membutuhkan rekening di perbankan,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (9/3).
Purbaya menambahkan, secara umum, simpanan nasabah akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi dan terjaganya kepercayaan masyarakat pada industri perbankan.
Kemudian, terkait kondisi suku bunga penjaminan (LPS Rate), berdasarkan evaluasi LPS, sepanjang tahun 2020–2021, LPS telah memangkas Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) sebesar 275 bps untuk TBP rupiah dan 150 bps untuk TBP valas.
Adapun, TBP Rupiah untuk bank umum dan BPR saat ini untuk periode 29 Januari 2022 - 27 Mei 2022, masing-masing sebesar 3,50 persen dan 6,00 persen, sedangkan TBP valas untuk bank umum sebesar 0,25 persen.
“Seiring dengan kebijakan penurunan TBP, suku bunga deposito 1 dan 3 bulan terpantau masih mengalami penurunan 152 bps dan 149 bps meskipun penurunannya semakin melambat. Hal tersebut turut berkontribusi dalam penurunan cost of fund perbankan, sehingga mendukung penurunan suku bunga kredit,” ujarnya.
Ia juga menekankan, LPS akan terus mencermati respons perkembangan suku bunga simpanan, dan akan melakukan evaluasi atas kebijakan TBP sesuai perkembangan data dan informasi terkini yang tersedia dengan tetap memperhatikan proses pemulihan ekonomi, stabilitas sistem keuangan dan likuiditas.