Bank Permata Bukukan Laba Rp 2,1 Triliun di 2022, Kredit Tumbuh 8,7%

Emiten perbankan, PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,1 triliun sepanjang tahun 2022. Laba bersih tersebut meningkat 63,5% dibanding periode yang sama tahun 2021 senilai Rp 1,23 triliun. 

Meningkatnya laba bersih BNLI juga meningkatkan laba bersih per saham perseroan menjadi Rp 55,65 per 2022 dari tahun sebelumnya 2021 Rp 39,03 per saham. 

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, pertumbuhan laba bersih ini dikontribusi dari pendapatan operasional sebesar Rp 11,5 triliun atau tumbuh sebesar 13,2% secara tahunan dan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,4% senilai Rp 9,1 triliun sepanjang tahun 2022. Pada tahun sebelumnya, Bank Permata membukukan pendapatan bunga bersih Rp 7,9 triliun.

Tahun lalu, bank bersandi BNLI ini mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 8,7% sebesar Rp 136,3 triliun. Pertumbuhan kredit perusahaan terutama disokong dari segmen korporasi yang naik 10,3%, dan segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 12,6%. 

Dari sisi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), tercatat tumbuh 8,8% secara tahunan menjadi Rp 195,6 triliun, terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 16,8%.

Kenaikan itu turut mengerek pertumbuhan aset BNLI hingga Desember 2022 tercatat naik 8,85% menjadi Rp 255 triliun dari Desember 2021 hanya Rp 234 triliun.

Adapun, dari sisi rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) secara kotor (gross), mengalami penurunan menjadi 3,13% pada Desember 2022. Dalam periode yang sama tahun lalu, NPL gross perseroan tercatat 3,20%.

Sedangkan NPL bersih pun juga mengalami penurunan signifikan. Per Desember 2022 tercatat NPL bersih 0,36%. Pada periode yang sama tahun lalu tercatat 0,69%.

Rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Depsoit Ratio/LDR) sampai dengan Desember 2022 tercatat 68,9% sama dengan tahun sebelumnya.