Covid Menurun, AAJI Optimistis Produk Unit Link Akan Bertumbuh
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis produk unit link akan tumbuh di tahun ini seiring dengan meredanya Covid-19 yang sempat menjadi sentimen negatif terhadap produk unit link. Adapun Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.05/2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (SEOJK PAYDI) juga menjadi salah satu faktor penyebab anjloknya produksi premi unit link di 2022.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, produk unit link single premium turun. "Kalau dilihat pendapatan premi atau unweighted asuransi turun 5,3% secara tahunan menjadi Rp 192,08 triliun," katanya kepada wartawan, dikutip Rabu (8/3)
Selain itu, Budi memaparkan kinerja 58 perusahaan asuransi yang dihimpun AAJI bahwa pembayaran premi tunggal turun 12% jadi Rp 93,22 triliun. Sementara premi reguler naik 1,9% jadi Rp 98,86 triliun.
Lalu premi dari produk tradisional tumbuh 8,1% secara tahunan pada 2022. Sebelumnya premi dari produk tradisional dapat tumbuh 11,4%.
Di sisi lain premi dari produk unit link anjlok 13,3% secara tahunan jadi Rp 110,77 triliun. Walaupun demikian unit link masih mendapatkan target pasar 57,7%.
"Perusahaan-perusahaan asuransi jiwa produk ketika comply dengan SEOJK PAYDI menurut saya pemasar kanal-kanal distribusi yang ada akan memasarkan unit link-nya dengan semakin giat lagi," katanya.
Menurutnya akan ada upaya-upaya yang harus dilakukan agar bisa menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada. "Saya tidak melihat alasan kenapa perusahaan asuransi akan menahan produk unit link-nya lagi. Ini akan tumbuh," ucap dia.