IHSG Tertekan Sentimen BI Tahan Kenaikan Suku Bunga dan Credit Suisse
Bursa saham domestik kembali tertekan pada perdagangan Kamis ini (16/3). Indeks Harga Saham Gabungan ditutup terkoreksi 0,94% ke level 6.595 imbas sentimen Bank Indonesia yang kembali menahan suku bunga acuan di level 5,5% dan kecemasan pasar terhadap bank investasi asal Swiss, Credit Suisse.
Volume perdagangan mencapai 17,3 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,2 triliun dan frekuensi perdagangan hingga 1.39 juta kali. Terdapat 473 saham terkoreksi, 97 saham zona hijau dan 130 lainnya tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.160 triliun.
Laju IHSG sehaluan dengan seluruh bursa Asia pun juga berada dalam zona merah. Indeks Nikkei 225 turun 0,80%, Hang Seng turun 1,72%, Shanghai Composite turun 1,12%, dan Strait Times turun 0,55%.
Sebagaimana diketahui, bank sentral tetap mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,5% untuk menjaga stabilitas rupiah dan masih optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di batas atas perkiraan 4,5% hingga 5,3%. BI juga mempertahankan tingkat suku bunga fasilitas simpanan di level 5%. Sedangkan, bunga pinjaman tetap di level 6,5%.
Pilarmas Investindo Sekuritas, melalui risetnya memaparkan, pasar kembali tertekan akan kecemasan setelah muculnya permasalahan baru di sektor perbankan, yakni Credit Suisse.
Raksasa bank investasi global itu telah mengidentifikasi kelemahan material yang terkait dengan laporan keuangannya sehingga akan memunculkan keraguan baru tentang kemampuan Credit Suisse dan membuat cemas akan kondisi pendanaan. Hal ini membuat bank sentral Swiss mengatakan akan memberikan bantuan likuiditas kepada Credit Suisse.
“Pasar tentunya cemas dengan kondisi yang terjadi tersebut dan memiliki nama besar Credit Suisse yang merupakan lembaga keuangan global akan memperburuk kekhawatiran tentang stabilitas sistem keuangan global,” tulis Pilarmas, dikutip Kamis (16/3).
Hingga berakhirnya perdagangan, mayoritas sektor saham Tanah Air juga berada dalam zona merah. Dipimpin oleh sektor energi yang merosot 2,85%. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 4,00% atau 110 poin menjadi Rp 2,640 per saham.
Selanjutnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 3,90% atau 55 poin menjadi Rp 1,355 per saham dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 4,20% atau 160 poin menjadi Rp 3,650 per saham.
Sektor lainnya yang berada dalam zona merah adalah sektor teknologi turun 2,23%, sektor transportasi turun 2,21%, sektor energi dasar turun 2,55%, sektor industri turun 1,37%.
Selanjutnya, saham di sektor primer turun 1,51%, sektor properti turun 1,63%, sektor keuangan turun 0,87%, sektor infrastruktur turun 1,25%, dan sektor non primer turun 0,95%. Sedangkan satu-satunya sektor yang berada dalam zona hijau adalah sektor kesehatan yang meningkat 0,57%.
Berikut ini jajaran saham top gainers hari ini:
- PT Haloni Jane Tbk (HALO)
- PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL)
- PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Sementara itu, ini deretan top losers saham hari ini:
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
- PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS)
- PT Harum Energy Tbk (HRUM)
- PT Timah Tbk (TINS)
- PT Panin Financial Tbk (PANS)