BRI Dukung Program QRIS Cross Border
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan strategi untuk meningkatkan penggunaan Kode QR Standar Indonesia (QRIS) antarnegara (cross border). Hal ini akan mengurangi ketergantungan dunia keuangan terhadap penggunaan dolar AS. Sebab, transaksi QRIS secara cross border menggunakan local currency settlement (LCS), atau mata uang negara setempat.
“Selain itu penggunaan QRIS akan meningkatkan efisiensi dalam bertransaksi karena tidak membutuhkan uang fisik. Sehingga, transaksi bisa dilakukan dengan lebih cepat,” ujar Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto dalam siaran pers, dikutip Selasa (4/4).
QRIS BRI kini dapat digunakan di Thailand. Ke depan, penggunaan QRIS ini akan terus diperluas ke negara-negara lainnya. Hal ini seiring peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
“Maka, akan semakin tinggi potensi transaksi pembayaran menggunakan QRIS cross border. Dan, BRI akan semakin memperluas titik akseptasi pembayaran QRIS pada pedagang atau merchant,” tambah Andrijanto.
Sales volume QRIS dalam setahun terakhir meningkat berlipat, dari Rp108 miliar pada Februari 2022 menjadi Rp1,5 triliun per Februari tahun ini. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan 1.300 persen. QRIS paling jamak digunakan dalam transaksi pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.
Strategi lain BRI dalam meningkatkan kinerja QRIS yakni mengakuisisi nasabah dan penetrasi user BRImo. Agar nasabah bisa bertransaksi secara digital, BRI memperluas jaringan dengan meningkatkan penetrasi QRIS pada merchant. Perseroan juga memperkuat sistem dan menjaga kualitas layanannya.
Andrijanto mengatakan, BRI terus mengedukasi merchant untuk bertransaksi menggunakan QRIS. “Dan, memberikan pemahaman atas kemudahan yang diberikan oleh BRI Merchant Apps, untuk mempermudah merchant untuk tracking transaksi dan meningkatkan awareness terhadap keuangan merchant,” pungkasnya.
