Dalam 3 Bulan, BRI Cetak Laba Rp15,56 Triliun

Shabrina Paramacitra
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
27 April 2023, 17:15
BRI mencatat kinerja positif pada kuartal I 2023.
BRI
Direktur Utama BRI Sunarso

Qlola menyediakan akses menyeluruh terhadap layanan wholesale banking BRI, seperti layanan cash management, trade finance, supply chain management, foreign exchange, investment service, serta financial dashboard.

Di samping itu, kontributor lain yang menjadi penopang kinerja BRI yakni pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) yang tumbuh 11,45 persen (YoY), atau mencapai Rp5,08 triliun.

Sunarso mengatakan, capaian ini sejalan dengan peningkatan jumlah Agen BRILink yang per Maret 2023 telah mencapai lebih dari 650 ribu agen. Total nilai transaksinya mencapai Rp325,65 triliun.

“Serta, kenaikan jumlah transaksi finansial BRImo yang mencapai 99,07 persen (YoY) dengan total nilai transaksi mencapai Rp884 triliun, dan jumlah pengguna yang mencapai lebih dari 26,3 juta user pada akhir kuartal I 2023,” paparnya.

Dari sisi efisiensi, keberhasilan BRI juga tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), cost efficiency ratio (CER), dan cost to income ratio (CIR) yang membaik dibanding periode yang sama tahun lalu.

BOPO tercatat 64,47 persen, makin baik dibanding BOPO pada kuartal I 2022 yang sebesar 68,26 persen. CER juga tercatat membaik, dari 45,68 persen pada akhir kuartal I 2022 menjadi 42,69 persen pada akhir kuartal I 2023. Sementara itu, CIR yang semula 42,23 persen menjadi 41,83 persen, yang artinya perseroan makin efisien.

Dengan pertumbuhan bisnis dan profitabilitas yang kuat, BRI mampu menjaga rasio keuangan pada level yang baik. Loan to deposit ratio bank berada pada level 84,94 persen, menunjukkan kondisi likuiditas yang memadai untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.

BRI juga mampu menjaga kondisi permodalan yang kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) mencapai 24,98 persen. Angka ini berada di atas ketentuan minimum regulator yang sebesar 17,5 persen (setelah memperhitungkan implementasi Basel 3), dan risk appetite perusahaan sebesar 19 persen.

“Dengan rasio kecukupan modal yang sangat memadai tersebut, BRI mampu mengantisipasi seluruh risiko utama yang terjadi dalam pengelolaan bank, baik risiko pasar, risiko kredit, maupun risiko operasional. Serta, mendukung pertumbuhan bisnis ke depan secara jangka panjang,” tutur Sunarso.

Ia mengungkapkan, BRI memandang perlambatan dan gejolak ekonomi global tahun ini tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian domestik. Oleh karena itu, Sunarso optimistis bahwa Indonesia akan mampu bertahan dari ancaman resesi.

“Sehingga, prospek dan kinerja industri perbankan khususnya BRI juga akan lebih baik di tahun 2023, dengan kredit BRI kami proyeksikan mampu tumbuh di level 10 persen hingga 12 persen. Dan, didukung oleh pertumbuhan pada segmen UMKM, khususnya mikro dan ultramikro,” pungkasnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...