Bank Jago Salurkan Kredit Rp 6,82 Triliun dari Aksi Rights Issue
Emiten perbankan, PT Bank Jago Tbk (ARTO) merealisasikan penggunaan dana hasil penawaran umum melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu II atau right issue mencapai Rp 7,05 triliun.
Perusahaan telah melaksanakan rights issue pada 24 Februari 2021 dengan total dana yang diraih Rp 7,05 triliun. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi Rp 16,63 miliar menjadi Rp 7,03 triliun.
Dalam HMETD tersebut, perusahaan merencanakan penggunaan dana untuk ekspansi usaha Rp 6,82 triliun, Rp 140,66 miliar, dan pengembangan sumber daya manusia Rp 70,3 miliar.
Dari rencana penggunaan rights issue, perusahaan merealisasikan untuk sejumlah keperluan penyaluran kredit hingga pengembangan ARTO.
Rinciannya, perusahaan memakai dana untuk penyaluran kredit Rp 6,82 triliun. Penyaluran kredit menjadi yang paling banyak menyerap dana rights issue.
Bank Jago juga melaporkan dana IPO untuk investasi infrastrutur teknologi informasi perusahaan Rp 140,66 miliar. Sementara, pengembangan sumber daya manusia, perusahaan menyerap Rp 70,33 miliar.
Jika menelisik daftar pemberian kredit, penyerapan balik banyak berasal dari sektor industri pada segmen kredit konsumsi hingga Rp 3,7 triliun serta segmen perdagangan besar dan eceran Rp 2,77 triliun.
Dari penggunaan investasi infrastruktur teknologi informasi, perusahaan melakukan pembelian laptop dan software termasuk pengembangan sistem tersebut dengan total Rp 140,66 miliar.
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 13.13 WIB, harga saham ARTO naik 1,90% ke level Rp 3.220 dari level harga penutupan (13/7) yakni Rp 3.160.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 16,28 juta dengan nilai transaksi Rp 53,08 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 5.589 kali, dengan rentang harga penjualan berkisar Rp 3.180 per saham hingga Rp 3.320 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 44,26 triliun.
