Sinergi Multipihak Dorong UMKM Tembus Pasar Global

Shabrina Paramacitra
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
21 Desember 2023, 22:05
Sinergi antara pemerintah dan swasta perlu ditingkatkan agar pelaku UMKM, khususnya segmen mikro dan ultramikro bisa berkembang secara berkelanjutan.
BRI
Suasana salah satu sudut stan peserta UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 di Jakarta.

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi banyak tantangan untuk bisa go global. Sinergi antara sektor swasta dan pemerintahan dapat meningkatkan daya saing UMKM untuk berkompetisi di kancah global.

Indonesia memiliki sekitar 65 juta UMKM. Segmen mikro dan ultramikro mendominasi dengan persentase 95,5 persen. Segmen inilah yang paling membutuhkan dukungan agar mampu memiliki daya tahan. Kebutuhan untuk berdaya tahan tersebut mencakup suplai yang baik, kestabilan harga, permintaan pasar yang stabil, juga pembiayaan yang terjangkau.

Penanganan segmen usaha mikro dan ultramikro berbeda dibanding kelas usaha di atasnya, yakni usaha kecil dan menengah. Hal ini dikemukakan Leonard Theosabrata, Presiden Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (SMESCO Indonesia).

Dalam diskusi bertema Ngobrol Pintar Brilianpreneur Eps.2 yang merupakan rangkaian dari UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Leo─sapaan akrab Leonard─mengatakan sektor swasta dan pemerintah harus bekerja sama membantu pengembangan UMKM.

“Memang sudah dilakukan, tapi perlu skala yang lebih besar,” ujarnya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pada Kamis (21/12). Menurut Leo, usaha mikro dan ultramikro membutuhkan bantuan yang bersifat low touch. Sedangkan, usaha kecil dan menengah membutuhkan penanganan yang lebih high touch, seperti inkubasi.

“Segmen mikro dan ultramikro mindset-nya yang penting ada off-taker, ada yang beli. Apakah branding dan marketing sesuatu yang fundamental? Jawabannya antara yes and no,” urainya.

Salah satu komponen yang paling penting untuk usaha mikro dan ultramikro adalah pembiayaan. Namun, pembiayaan yang murah saja tidak cukup. Pelaku usaha mikro dan ultramikro juga memerlukan pembiayaan yang mudah diakses. Hal ini seiring pola usaha segmen tersebut yang kerap bekerja untuk memenuhi kebutuhan esok hari.

“Karena kan teman-teman yang mikro mungkin butuhnya cuma untuk sehari. Makanya, banyak juga yang akhirnya pakai pinjol,” imbuh Leo.

UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 adalah salah satu langkah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk memajukan UMKM. Acara yang mengusung tema “Crafting Global Connection” itu memasuki tahun kelimanya. UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 menjadi sarana business matching antara UMKM dengan konsumen dari luar negeri.

Total, ada 700 UMKM yang terkurasi. Menurut Leo, peserta UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 merupakan UMKM yang mempunyai prestasi, sehingga lebih siap berkompetisi di pasar global. Namun, masih banyak UMKM lain yang masih berjuang untuk “naik kelas”.

Sebagai bank pemberdaya UMKM, BRI terus menegaskan komitmennya untuk membawa sektor mikro dan ultramikro berkembang secara berkelanjutan. Pembiayaan yang mudah dan cepat merupakan salah satu fokus utama BRI.

Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, komitmen BRI untuk segmen UMKM dan ultramikro ditegaskan lewat kehadiran holding ultramikro yang digawangi BRI bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani.

Holding ini tidak hanya menyediakan pendanaan, melainkan juga membangun ekosistem yang kondusif agar segmen usaha ultramikro dapat berkembang. Pembinaan, pendampingan bisnis, peningkatan keterampilan dan literasi digital, pemberdayaan, hingga perluasan akses pasar merupakan bagian dari program yang dijalankan oleh holding tersebut.

“Melayani dan memberdayakan UMKM bukan hanya soal bisnis, tapi yang lebih penting lagi adalah menghadirkan kesejahteraan sosial,” ucap Sunarso.

Jalan Menuju Pasar Global

UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 telah digelar pada 7─10 Desember. Dealing commitment melalui 243 business matching pada acara itu mencapai US$81,3 juta, atau setara Rp1,26 triliun. Capaian ini melebihi target awal senilai US$80 juta.

Nilai dealing commitment kali ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2019, nilai dealing commitment hanya US$33,5 juta, kemudian pada 2020 menjadi US$57,5 juta. Tahun 2021, nilai dealing commitment meningkat menjadi US$72,1 juta, lalu tahun berikutnya nilai tersebut tembus US$76,7 juta.

Business matching pada UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 dilakukan oleh 86 buyers dari 30 negara. Adapun target awalnya yakni 80 buyers dari 25 negara. Negara-negara asal buyers di antaranya Australia, Kanada, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...