BTN Bukukan Laba Rp 3,5 Triliun pada 2023, Kredit Tumbuh 11,2%
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau Bank BTN membukukan laba bersih sebesar Rp 3,5 triliun sepanjang 2023. Perolehan laba bersih tersebut melonjak 14,94% year on year (yoy) atau secara tahunan dari Rp 3,04 triliun pada 2022 lalu.
Seiring naiknya laba, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank BTN turun 10% menjadi Rp 13,62 triliun pada 2023 dibanding pada periode yang sama sebelumnya yakni Rp 15,15 triliun pada 2022. Sedangkan pendapatan bunga Bank BTN, tercatat tumbuh 9,21% mencapai Rp 28,27 triliun dari sebelumnya Rp 25,89 triliun pada 2022.
Selama tahun 2023, Bank BTN mencatat peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 14,86% year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,43 triliun. Apabila pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan komisi BTN Rp 1,24 triliun. Pendapatan berbasis komisi tersebut mendorong laba perseroan.
“Kenaikan laba ditopang oleh meningkatnya fee based income, ketika cost of fund naik,” kata Nixon Napitulu, Direktur Utama Bank BTN di Jakara, Senin (12/2).
Selain itu, BTN juga mencatatkan penurunan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment sebesar 6,33% yoy menjadi Rp 3,76 triliun sepanjang 2023, dibandingkan dengan pada tahun 2022 yakni Rp 4,02 triliun.
Sepanjang tahun 2023, BTN juga mencatatkan peningkatan beberapa rasio kunci. Rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan mencapai 3,75%, sedangkan rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) meningkat 5 bps menjadi 1,07%. Rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) BTN mencapai 13,86% pada tahun 2023.
Dari segi intermediasi, BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp296,58 triliun pada tahun lalu, mengalami pertumbuhan sebesar 11,22% dari periode sebelumnya yang mencapai Rp266,66 triliun.
Pembiayaan syariah BTN juga mengalami peningkatan sebesar 17,36%, mencapai Rp 37,11 triliun dari sebelumnya R p31,62 triliun. Sebagai hasilnya, total kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp 333,7 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 11,87% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahanan angka ini masih dipertahankan,” pungkas Nixon.