CIMB Niaga Raup Laba Sebelum Pajak Rp 8,4 Triliun, Kredit Tumbuh 8,5%
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak Rp 8,4 triliun pada 2023. Perolehan tersebut naik 27% secara tahunan atau year on year (yoy) hingga menghasilkan earnings per share Rp 259,45.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan terdapat perbaikan dalam kualitas aset CIMB Niaga dengan Gross Non Performing Loan (NPL) turun 2,8% pada Desember 2022 menjadi 2,0% pada Desember 2023. Tak hanya itu, CIMB Niaga terus mempertahankan posisi modal dan likuiditas dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) berturut-turut mencapai 24,0% dan 89,3%.
Sementara total aset konsolidasi emiten jagoan Lo Kheng Hong itu mencapai Rp 334,4 triliun atau tumbuh 9% yoy pada 31 Desember 2023. Lani menegaskan perolehan itu memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
“Kinerja menggembirakan pada 2023 mencerminkan konsistensi kami dalam menjaga ketahanan, agility, dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah. Kami senantiasa berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan profit,” kata Lani dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (22/2).
Tak hanya itu, Total Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terkerek 3,8% menjadi Rp235,9 triliun yoy, hingga mencatatkan rasio current account and savings account (CASA) yang positif sebesar 63,9%. Kemudian jumlah kredit atau pembiayaan tumbuh 8,5% yoy menjadi Rp 213,4 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan pada bisnis corporate banking sebesar 11,7% yoy.
Pencapaian tersebut seiring dengan meningkatnya Small Medium Enterprise (SME) yang naik 9,5% yoy, dan consumer banking yang tumbuh 6,9% yoy. Peningkatan paling signifikan dalam kredit/pembiayaan retail terutama berasal dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,7% yoy.
Sedangkan di sektor perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga, yakni CIMB Niaga Syariah membukukan total pembiayaan mencapai Rp 55,2 triliun atau tumbuh 17% yoy. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terkerek 13,7% atau Rp 44,9 triliun per 31 Desember 2023.
Lani menyatakan bahwa pada 2023, perseroan berhasil mempertahankan skor Net Promoter Score (NPS) sebesar 50%. Sementara itu, sejalan dengan tekad CIMB Niaga terhadap upaya pelestarian lingkungan, pembiayaan kredit berorientasi lingkungan sejumlah Rp 55,45 triliun, yakni setara dengan 25,97% dari total pembiayaan yang diberikan oleh CIMB Niaga.
“Kedepannya, kami akan tetap menyediakan solusi keuangan terbaik yang relevan guna menjawab kebutuhan nasabah yang beragam dan terus berkembang,” pungkas Lani.