Bank Digital Diramal Tumbuh Pesat di 2024, Ditopang Dua Faktor
PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) dan Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memproyeksikan perbankan digital dapat bertumbuh signifikan di 2024.
Senior Vice President Technology Amar Bank Kevin Kane, inovasi digital dan kemajuan teknologi di sektor perbankan menjadi kunci bagi pelaku industri untuk dapat lebih adaptif terhadap kebutuhan nasabah yang
terus berkembang.
“Amar Bank telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence dan machine learning di seluruh kegiatan operasional kami, termasuk layanan yang dipersonalisasi untuk nasabah," kata Kevin dalam keterangan resmi, Kamis (7/3).
Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda, menjelaskan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN dan diprediksi akan mencapai US$ 109 miliar pada 2025. Selain itu, perputaran uang di layanan keuangan digital di Indonesia sebesar US$ 439 miliar di tahun 2025.
Nailul menilai tendensi masyarakat yang semakin familiar dengan berbagai transaksi digital dapat menjadi momentum bagi bank digital untuk terus memperluas jangkauan produk dan layanan ke masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
"Inovasi pada teknologi dan layanan menjadi kunci utama bagi para pemain bank digital untuk memenangkan kompetisi dalam sektor perbankan digital dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia," tuturnya.
Untuk itu, industri perbankan dituntut untuk bisa beradaptasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin banyak memanfaatkan teknologi digital karena beberapa sebab. Misalnya saja dari data Bank Indonesia menunjukkan perlambatan pertumbuhan akun kartu kredit seiring dengan kenaikan jumlah pengguna akun keuangan digital.
Selain itu jumlah transaksi layanan keuangan digital pada 2025 diproyeksikan 1,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan 2023, dengan layanan pembayaran digital sebagai pendorong utama. Serta besarnya jumlah pelaku UMKM di Indonesia yang mencapai 64 juta menjadi peluang bagi perbankan digital untuk memperluas akses layanan keuangan termasuk pembiayaan usaha.
Sependapat, Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan, mengungkapkan proyeksi pertumbuhan signifikan sektor perbankan digital akan tetap sejalan dengan peningkatan konsumsi masyarakat dan tren digitalisasi.
"2024 akan menandai peningkatan adopsi layanan digital dan perluasan kemitraan strategis untuk mendorong inovasi serta jangkauan layanan yang lebih luas,” ujarnya. Selain itu, Amar Bank juga melakukan pendekatan yang berfokus pada inovasi terkini yang disebut collaborative embedded banking and finance.
Sebagai informasi, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mencatatkan laba Rp 162,17 miliar per kuartal tiga 2023. Raihan laba ini meningkat 193,81% secara tahunan atau year on year (yoy). Penyaluran kredit turut meningkat 15,56%, mencapai Rp 2,47 triliun. Amar Bank juga berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah yang cukup baik di level 1,56% hingga September 2023.
Senior Vice President Retail Banking Amar Bank Abraham Lumban Batu menyebutkan, perusahaan memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat akan pendanaan melalui produk pinjaman digital, Tunaiku, yang telah berhasil memimpin segmen pinjaman digital bagi UMKM.
Perusahaan mencatat Tunaiku telah melayani hampir 400 ribu UMKM dan menyalurkan lebih dari 1 juta pinjaman dengan total lebih dari Rp 10 triliun sejak diluncurkan pada 2014. Abraham menyebut Tunaiku telah memberikan akses pinjaman produktif bagi UMKM.