Kemenkeu Targetkan PDB Rp 24 Ribu Triliun pada 2025, Apa Penopangnya?
Kementerian Keuangan memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan mencapai Rp 24,316 triliun - Rp 24,479 triliun atau sekitar 5,3%-5,6% pada 2025. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menjelaskan untuk mencapai angka tersebut, dibutuhkan usaha ekstra.
“Untuk mendapatkan Rp 24 ribu triliun lebih ini maka kita membutuhkan adanya investasi,” ujar Suahasil seperti dikutip Jumat (19/4).
Suahasil menjelaskan kebutuhan investasi pembentukan modal tetap bruto atau PMTB di tahun 2025 untuk mendorong peningkatan PDB butuh Rp 7.092 - Rp 7.130 triliun. Secara rinci, PMTB berasal dari capital expenditure APBN/APBD sebesar Rp 420 - Rp 462 triliun, capital expenditure dari swasta sebesar Rp 6.096-Rp 6.140 triliun dan capital expenditure dari BUMN sebesar Rp 532-Rp 572 triliun.
“Ini harus kami orkestrasikan sehingga mendapatkan nilai investasi yang diperlukan oleh perekonomian kita tahun 2025,” ujar Suahasil.
Selain itu, kementerian dan lembaga di daerah diminta dalam mengelola pembangunan untuk meningkatkan infrastruktur. Hal ini diperlukan agar terdapat efisiensi dalam biaya logistik sehingga meningkatkan poin dari investasi yang berbasiskan hilirisasi.
“Seperti kebijakan super deduction PPh untuk R&D dan vokasi, penguatan talent dan skill untuk industri berbasis high-tech, renewable energy, pharmaceutical, insentif fiskal untuk menarik FDI high tech dan perluasan pembangunan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus,” ujar Suahasil lagi.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,0% pada 2024. Nilai ini naik menjadi 5,1% pada 2025.
Perkiraan ekonomi untuk 2025 naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,0%. Adapun asumsi kebijakan moneter sejalan dengan inflasi yang berada dalam kisaran target bank sentral dalam jangka menengah.