Penyebab Investor Asing Belum Melirik IKN

Nur Hana Putri Nabila
22 Agustus 2024, 19:52
investasi asing di ikn
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.
Warga berjalan dan berfoto di Taman Kusuma Bangsa, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (18/8/2024).
Button AI Summarize

Investasi dalam negeri masih mendominasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengungkap alasan investor asing belum melirik IKN.

Menurut dia, investor asing belum melirik IKN karena pemerintah masih berfokus pada pembangunan untuk kepentingan pemerintahan, sementara sektor swasta belum. “Masih berfokus di kota inti,” kata Ike dalam Monthly Market Outlook Webinar bertajuk ‘Menilik Peluang IKN dan Sektor Konstruksi’ secara virtual, Kamis (22/8). 

Sementara itu, investor asing biasanya cenderung menunggu proyek berjalan setidaknya 50%, untuk memastikan investasinya tidak sia-sia dan risiko kegagalan sangat rendah. 

Selain itu, menurut dia investor asing masih menunggu hingga IKN benar-benar ditempati dan infrastruktur seperti MRT dan LRT sudah terbangun sekitar 50%. Pada tahap ini, investor asing kemungkinan mulai masuk.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, investasi yang sudah masuk untuk pembangunan IKN Rp 56,2 triliun. Ada 55 investor yang melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama di IKN, dengan rincian sebagai berikut:

  • Pendidikan: enam investor
  • Kesehatan: tiga investor
  • Ritel dan logistik: 10 investor
  • Perhotelan: delapan investor
  • Energi dan transportasi: dua investor
  • Kantor dan perbankan: 14 investor
  • Hunian dan area hijau: sembilan investor
  • Media dan teknologi: tiga investor

"Ekonomi yang akan dikembangkan di IKN yakni ekonomi hijau, ekonomi digital, data center, financial center, dan lainnya," ujar Jokowi dalam sidang kabinet paripurna perdana di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, dua pekan lalu (12/8).

Menteri PUPR atau Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memperkirakan, anggaran yang dibutuhkan untuk melanjutkan pembangunan IKN Rp 26 triliun tahun depan. Kebutuhan dana ini termasuk biaya operasional infrastruktur di Nusantara. 

Basuki mencatat akan ada tujuh investor yang berinvestasi di IKN bulan depan di sektor pendidikan, perhotelan, properti, dan pusat olahraga.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...