Bitcoin, Solana, hingga Doge Terkerek Pemilu AS

Hari Widowati
6 November 2024, 10:19
Harga Bitcoin naik di tengah volatilitas pemungutan suara dalam Pemilu Amerika Serikat (AS).
Unsplash/Executium
Harga Bitcoin naik di tengah volatilitas pemungutan suara dalam Pemilu Amerika Serikat (AS).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Harga Bitcoin naik di tengah volatilitas pemungutan suara dalam Pemilu Amerika Serikat (AS). Beberapa mata uang kripto lainnya, seperti Solana dan Dogecoin bahkan mencatat kenaikan yang lebih besar.

Harga Bitcoin (BTC) melonjak di atas US$70.500 (Rp 1,12 miliar) pada perdagangan Selasa (5/11). Namun, harga Bitcoin kemudian turun di bawah US$69.000 (Rp 1,09 miliar).

Data CoinGecko menunjukkan harga Bitcoin naik 3% selama 24 jam terakhir. Selama tujuh hari terakhir, Bitcoin telah turun sebesar 4% setelah mendekati rekor harga sepanjang masa minggu lalu.

Beberapa koin alternatif (altcoin) utama telah melonjak lebih tinggi. Harga Dogecoin (DOGE) naik 7% sedangkan Solana (SOL) serta Avalanche (AVAX) melonjak sekitar 5%. Koin meme lainnya seperti BONK dan Cat in a Dog's World (MEW) bahkan melampaui Dogecoin pada hari ini.

Para pengamat industri dan pedagang memperkirakan Bitcoin akan melonjak atau turun secara signifikan pada hari Pemilu AS yang berlangsung 5 November dan beberapa hari setelah pemilu.

Mantan Presiden AS yang juga calon dari Partai Republik, Donald Trump, telah menyatakan dirinya sebagai kandidat pro-kripto tahun ini. Ia ingin semua Bitcoin di masa depan berada di AS dan bersumpah untuk melindungi industri yang baru lahir ini.

Sementara itu, Wakil Presiden AS saat ini dan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, tidak banyak bicara tentang aset digital. Namun, ia mengisyaratkan akan lebih ramah terhadap industri kripto dibandingkan dengan pemerintahan Joe Biden, Presiden AS saat ini.

Menurut laporan Decrypt, dalam 24 jam terakhir, kontrak berjangka kripto senilai US$248 juta (Rp 3,93 triliun) telah dilikuidasi di semua aset. Data Coinglass menunjukkan, sekitar US$145 juta (Rp 2,3 triliun) kontrak berjangka kripto yang dilikuidasi dalam posisi long. Posisi long menunjukkan para pedagang yang berspekulasi tentang harga koin dan token digital di masa depan akan naik.

Adapun kontrak berjangka kripto senilai US$103 juta (Rp 1,6 triliun) yang dilikuidasi adalah posisi short. Pada posisi ini, para pedagang berspekulasi harga koin digital dan token digital di masa depan akan turun.

Secara keseluruhan, lebih dari US$69 juta (Rp 1,09 triliun) posisi Bitcoin dilikuidasi, dengan posisi jual melebihi posisi beli pada saat artikel ini ditulis.

Analis ETF Bloomberg Eric Balchunas mengatakan kepada Decrypt bahwa Bitcoin adalah aset yang bagus untuk diperhatikan hari ini di tengah aksi Hari Pemilu, karena banyak dibicarakan oleh Donald Trump selama pemilihannya. Persetujuan reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) kripto spot pada Maret lalu telah memungkinkan lebih banyak investor untuk mendapatkan eksposur ke mata uang kripto.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...