Bitcoin Tembus US$ 100.000, Analis Sarankan Investasi secara Rutin

Hari Widowati
9 Mei 2025, 14:22
Bitcoin, kripto
vecteezy.com/sasirin pamai
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga Bitcoin kembali menembus level US$ 100.000 (Rp 1,65 miliar, kurs Rp 16.500 per US$) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan kesepakatan dagang antara AS dan Inggris. Rencana pembicaraan dagang antara AS dan Cina yang akan berlangsung di Swiss juga menambah optimisme investor terhadap prospek Bitcoin.

Sebelum kesepakatan dagang AS-Inggris tercapai, Bitcoin telah mendapatkan sentimen positif dari pernyataan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang menegaskan kebijakan moneter harus tetap fleksibel. Powell menyoroti kebijakan perdagangan, khususnya tarif impor, menjadi sumber ketidakpastian utama yang memaksa The Fed bersikap wait and see.

Ia sulit memprediksi dampak akhir dari kebijakan perdagangan tersebut, dan apakah tekanan yang lebih besar akan datang dari sisi inflasi atau pasar tenaga kerja. Jika keduanya meningkat bersamaan, The Fed mungkin harus memilih untuk mengatasi salah satu risiko lebih dulu.

Fahmi Almuttaqin, Analis Reku, mengatakan sentimen positif di pasar kripto berkembang semakin luas. Ia memperkirakan kenaikan harga Bitcoin yang signifikan ini berpotensi berlanjut dengan rencana pertemuan AS-Cina, yang memunculkan harapan terhadap pelonggaran tarif.

"Laporan lainnya menyebutkan Presiden Trump sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan ekspor cip AI (artificial intelligence), yang sebelumnya diberlakukan di era Biden, sehingga saham-saham teknologi juga naik," ujar Fahmi, Kamis (8/5).

Investasi Rutin secara Bertahap

Di tengah potensi kenaikan harga aset kripto dan saham AS, Fahmi menyarankan agar investor pemula maupun yang sudah berpengalaman mengakumulasi aset secara bertahap. Strategi ini disebut sebagai dollar cost averaging (DCA), di mana investor membeli aset secara bertahap pada periode tertentu. Misalnya, sebulan sekali.

"Dalam melakukan DCA, investor dapat mengoptimalkan fitur yang memudahkan investasi ke aset kripto dan saham AS potensial," ujarnya.

Ia mencontohkan fitur Packs di platform Reku yang membuat investor mudah berinvestasi pada berbagai kripto unggulan dan ETF saham AS. Fitur Packs dilengkapi dengan sistem rebalancing yang akan membantu investor menyesuaikan alokasi investasi sesuai dengan kondisi pasar secara otomatis.

"Dengan begitu, strategi DCA yang diambil investor dapat lebih mudah diterapkan, praktis, dan optimal," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan