Daftar Estimasi UMP 2026 di 38 Provinsi, Upah Jakarta Bakal Diumumkan Lebih Awal

Ira Guslina Sufa
18 Desember 2025, 10:49
UMP
Katadata/Fauza Syahputra
Buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Balaikota Provinsi DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Senin (17/11/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjanjikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 akan diumumkan lebih awal dari target pemerintah pusat.  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebelumnya meminta gubernur se-Indonesia untuk menetapkan UMP 2026 paling lambat pada 24 Desember 2025.

“Bismillah, Jakarta selesai lebih dari itu, lebih cepat," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

Pramono meyakini, Jakarta bisa mengumumkan besaran UMP 2026 lebih cepat. Namun, ia tidak merinci kapan tepatnya hal itu akan resmi diumumkan. Selain itu, Pramono juga memastikan bahwa UMP 2026 akan naik.

"Pasti ada kenaikan. Karena alpha-nya ada 'range'-nya, tinggal disesuaikan dengan inflasi, pertumbuhan ekonomi dan sebagainya,” kata Pramono.

Pramono mengatakan Pemprov DKI telah menerima laporan terkait keputusan Presiden RI dan arahan Kementerian Dalam Negeri mengenai penetapan UMP. Ia menjelaskan Pemprov DKI akan bersikap adil bagi buruh maupun pengusaha.

"Pemerintah DKI Jakarta akan menjadi juri yang adil bagi buruh dan juga pengusaha. Saya sudah meminta agar segera diadakan rapat, kita tidak boleh terlambat,” kata Pramomo.

Menurut Pramono, formula penetapan UMP 2026 sudah memiliki rentang (range) yang jelas. Karena itu, pembahasan selanjutnya tinggal mencari titik temu terbaik antara kepentingan pekerja dan dunia usaha.

“Angkanya sudah ada 'range'-nya, tinggal di 'range' itu, kita cari jalan keluar antara pengusaha dengan buruh,” kata Pramono.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengupahan. Aturan tersebut memuat formula baru dalam penentuan upah minimum, mulai dari UMP hingga Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK).

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebut Prabowo mempertimbangkan aspirasi banyak pihak, terutama serikat buruh, sebelum akhirnya memutuskan rumus besaran kenaikan upah. 

“Akhirnya Bapak Presiden memutuskan formula kenaikan upah sebesar: Inflasi + (Pertumbuhan Ekonomi x Alfa) dengan rentang Alfa 0,5 - 0,9,” kata Yassierli. Alfa merupakan indeks tertentu yang mencerminkan kontribusi pekerja terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Daftar Perkiraan UMP 2026 di 38 Provinsi

Merujuk pada aturan terbaru, jika dihitung berdasarkan rata-rata kenaikan UMP 2026 menggunakan formula Alfa 0,7 maka pada tahun depan, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan UMP tertinggi. Sementara itu, Jawa Tengah menduduki posisi dengan UMP terendah.

Menurut Yassierli, kebijakan Presiden ini sebagai bentuk komitmen untuk menjalankan putusan MK Nomor 168/ 2023. Perhitungan kenaikan upah minimum akan dilakukan oleh Dewan Pengupahan Daerah, untuk disampaikan sebagai rekomendasi kepada Gubernur.

Yassierli sebelumnya memastikan formula upah minimum yang digunakan tidak akan berubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan, yakni jumlah antara inflasi dan hasil perkalian antara indeks tertentu dan pertumbuhan ekonomi. Adapun penentuan indeks tertentu akan mempertimbangkan 200 harga barang dalam yang masuk daftar Kebutuhan Hidup Layak di tingkat provinsi.

Dengan menggunakan formula yang ditetapkan pemerintah, berikut daftar perkiraan rata-rata UMP 2026 di 38 provinsi yang disusun oleh tim Katadata.co.id

NoProvinsiUMP 2025Rata-rata UMP 2026
1DKI Jakarta          5,396,760.00          5,713,657.75
2DI Aceh          3,685,615.00          3,964,689.77
3Sumatera Utara          2,992,599.00          3,247,119.54
4Riau          3,508,775.00          3,809,336.67
5Sumatera Barat          2,994,193.00          3,190,971.36
6Kepulauan Riau          3,623,643.00          3,997,458.01
7Jambi          3,234,553.00          3,464,497.37
8Bengkulu          2,670,039.00          2,823,886.65
9Bangka  Belitung          3,876,600.00          4,034,261.32
10Sumatera Selatan          3,681,570.00          3,942,225.16
11Lampung          2,893,069.00          3,028,985.38
12Banten          2,905,119.00          3,079,803.81
13Jawa Barat          2,191,232.00          2,318,980.83
14Jawa Tengah          2,169,348.00          2,308,381.51
15DI Yogyakarta          2,264,080.00          2,407,622.67
16Jawa Timur          2,305,984.00          2,448,586.05
17Bali          2,996,560.00          3,195,112.07
18Nusa Tenggara Barat          2,602,931.00          2,724,331.70
19Nusa Tenggara Timur          2,328,969.00          2,462,092.87
20Kalimantan Barat          2,878,286.00          3,041,110.64
21Kalimantan Tengah          3,473,621.00          3,685,581.35
22Kalimantan Selatan           3,496,194.00          3,724,949.97
23Kalimantan Timur          3,579,313.00          3,749,401.95
24Kalimantan Utara          3,580,160.00          3,695,333.75
25Sulawesi Selatan          3,657,527.00          3,896,619.54
26Sulawesi Tenggara          3,073,551.00          3,308,216.62
27Sulawesi Tengah          2,914,583.00          3,186,601.03
28Sulawesi Barat          3,104,430.00          3,325,496.46
29Gorontalo          3,221,731.00          3,409,654.57
30Sulawesi Utara          3,775,425.00          3,977,145.96
31Maluku Utara          3,408,000.00          4,334,976.00
32Maluku          3,131,699.00          3,320,446.50
33Papua Pegunungan          4,285,848.00          4,568,499.68
34Papua          4,285,848.00          4,558,727.94
35Papua Selatan          4,285,848.00          4,557,227.90
36Papua Barat Daya          3,615,000.00          3,763,974.15
37Papua Barat          3,615,000.00          3,648,583.35
38Papua Tegah          4,285,848.00          3,900,250.26

Data diolah merujuk PP Pengupahan terbaru



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani, Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...