IPO Terbesar di BEI, Bukalapak Jual 25% Saham dan Bakal Raup Rp 21,9 T
PT Bukalapak.com akhirnya mengumumkan secara terbuka rencana penjualan saham perdana ke publik alias initial public offering (IPO). Unicorn ini berencana menjual 25,76 miliar saham ke publik atau setara 25% dari total saham, dengan target perolehan dana hingga Rp 21,9 triliun.
Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan Jumat pagi ini (9/7), Bukalapak menawarkan saham kepada masyarakat dengan harga berkisar antara Rp 750 sampai Rp 850 per saham. Alhasil, perusahaan berpotensi meraup dana maksimal hingga Rp 21,9 triliun dan bakal menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah di Indonesia.
Dana yang berhasil diraup tersebut sekitar 66% akan digunakan untuk keperluan modal kerja. Sisanya digunakan untuk modal kerja entitas anak, yaitu sekitar 15% dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia dan sekitar 15% untuk PT buka Usaha Indonesia.
Lalu sekitar 1% untuk PT Buka Investasi Bersama, sekitar 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, sekitar 1% untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan 1% untuk PT Five Jack.
Masa penawaran awal rencananya pada 9 Juli sampai 19 Juli 2021. Lalu, masa penawaran umum perdana saham dijadwalkan pada 28 Juli sampai 30 Juli 2021. Jika berjalan mulus maka pencatatan saham perdana Bukalapak di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 6 Agustus mendatang.
Adapun, dari total saham yang dilepas ke publik tersebut, Bukalapak akan mengalokasikan sebanyak 0,1% untuk program alokasi saham kepada karyawan (employee stock allocation/ESA) atau sebanyak-banyaknya sebesar 25,76 juta dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan harga penawaran.
Di sisi lain, beberapa pemegang saham lama akan mengalami dilusi porsi kepemilikan. Rinciannya, PT Kreatif Media Karya yang sebelumnya menggengam 31,9% saham Bukalapak, menjadi 23,93% setelah IPO berlangsung. Lalu, API (Hong Kong) Investment Limited yang sebelumnya menggengam 17,4% saham menjadi 13,05%.
Dalam IPO ini bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas. Sementara bertindak sebagai penjamin emisi efek adalah PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 4,91% dari modal IPO untuk program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) atau sebanyak-banyaknya 5,06 miliar unit saham. Harga pelaksanaan MESOP sekurang-kurangnya 90% dari rata-rata harga penutupan saham selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler.