Semula Rugi Rp 1 T, Waskita Karya Raih Laba Rp 33 M dari Divestasi Tol
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengantongi laba bersih Rp 33,4 miliar sepanjang semester I-2021. Capaian ini membalikkan kondisi keuangan perusahaan usai rugi bersih Rp 1,09 triliun pada periode sama tahun lalu.
Presiden Direktur Waskita Destiawan Soewardjono mengungkapkan, perbaikan kinerja ini merupakan hasil dari strategi bisnis berupa divestasi infrastruktur jalan tol.
Menurut dia, sebagai pengembang jalan tol dengan model bisnis daur ulang aset atau recycling asset, emiten berkode saham WSKT itu tidak hanya membangun jalan tol baru, tapi juga mencatatkan laba melalui pelepasan saham badan usaha jalan tol (BUJT).
"Pencapaian laba bersih didukung oleh keuntungan dari divestasi tol pada triwulan II 2021," kata Destiawan dikutip dari siaran pers, Kamis (12/8).
Padahal selama periode Januari-Juni 2021, Waskita membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,7 triliun, merosot 41,4% dari Rp 8,03 triliun pada periode sama tahun lalu. Dengan demikian, laba kotor Waskita hanya Rp 172,9 miliar atau anjlok 83,6% dari capaian sebelumnya Rp 1,06 triliun.
Waskita juga mencatatkan total aset sebesar Rp 105,3 triliun per Juni 2021 atau turun tipis dari Rp 105,5 triliun pada Desember 2020. Sementara, liabilitas tercatat Rp 89,7 triliun atau naik Rp 89,01 triliun.
Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, Waskita mencatatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi positif sebesar Rp 673 miliar. Selain itu, Waskita membukukan arus kas aktivitas investasi sebesar Rp 1,7 triliun dan arus kas aktivitas pendanaan sebesar Rp 34,2 miliar.
Hingga 30 Juni 2021, Waskita berhasil meraih nilai kontrak baru sebesar Rp 3,1 triliun. Sekitar 65% dari kontrak baru tersebut berasal dari proyek pemerintah dan BUMN, sementara sisanya berasal dari proyek swasta dan pengembangan bisnis.
Beberapa kontrak yang dimenangkan Waskita antara lain, kontrak pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, pembangunan Pasar Baru Trade Center Bandung, Pembangunan Kampus UIII tahap III, dan penataan Kawasan Pura Besakih.
Pada semester II-2021, Waskita fokus untuk meningkatkan produktivitas operasional dengan beberapa strategi utama, seperti perolehan tambahan modal kerja dengan pinjaman yang dijamin pemerintah, berfokus kembali pada sumber daya alat dan manusia, serta memperkuat implementasi digitalisasi di seluruh proses bisnis.
Manajemen Waskita menargetkan akselerasi progres seluruh proyek yang sudah ada pada triwulan III dan IV. “Tidak hanya untuk mengejar target pendapatan, tapi kami juga menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para klien,” kata Destiawan.
Selain itu, untuk meningkatkan kondisi fundamental keuangan perusahaan, Waskita juga menargetkan proses restrukturisasi keuangan dan beberapa transaksi divestasi dapat diselesaikan pada sisa tahun ini.
Dengan divestasi, Waskita dapat menurunkan jumlah utang konsolidasi secara signifikan. Menurut dia, restrukturisasi keuangan yang dilakukan dengan seluruh kreditur akan berdampak positif bagi arus kas dan profitabilitas perusahaan.