Kejar Target Modal Rp 2 T, Bank Ganesha Rights Issue 5,58 Miliar Saham
PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue. Aksi korporasi itu dilakukan untuk memenuhi ketentuan modal inti Rp 2 triliun pada Desember 2021 yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dalam rangka memenuhi Peraturan OJK, maka bank Ganesha memiliki kewajiban untuk meningkatkan modal inti minimum. Oleh karenanya, kami akan melaksanakan penambahan modal," kata manajemen Bank Ganesha dalam keterbukaan informasi, Senin (15/11).
Berdasarkan laporan keuangan, modal inti (tier 1) Bank Ganesha hanya Rp 1,05 triliun per 30 September 2021. Sehingga, masih memerlukan modal inti Rp 1 triliun agar memenuhi standar OJK.
Selain untuk pemenuhan modal inti, dana hasil rights issue ini akan digunakan oleh Bank Ganesha untuk modal kerja pengembangan usaha melalui pemberian kredit. "Termasuk pemberian kredit dengan layanan digital," kata manajemen.
Jumlah saham yang akan diterbitkan maksimal sebanyak 5,58 miliar saham atau setara sebesar 50% dari modal yang disetor setelah rights issue ini. Nilai nominal saham yang akan diterbitkan Rp 100 per saham.
Meski begitu, Manajemen Bank Ganesha belum menentukan harga pelaksanaan dari rights issue ini. Harga saham Bank Ganesha di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 238 per saham pada penutupan perdagangan Senin (15/11).
"Saham baru dalam rights issue memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya," kata manajemen.
Pelaksanaan rights issue dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Rencananya rapat digelar pada 22 Desember 2021.
Dengan demikian, pelaksanaan rights issue sesuai ketentuan yang berlaku paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaksanaan RUPSLB. Namun, Bank Ganesha mempertimbangkan batas akhir pemenuhan modal inti akhir tahun ini.
Saham Bank Ganesha saat ini dimiliki PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) 29,86%. Lalu dimiliki UOB Kay Hian Pte Ltd sebanyak 12,42%. Sementara 57,72% saham sisanya dimiliki masyarakat.
Tidak hanya Bank Ganesha, sejumlah bank mini tengah mengejar persyaratan modal inti akhir tahun ini. Seperti PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) yang punya modal inti Rp 1,11 triliun per September 2021. Bank ini berencana menerbitkan 9,05 miliar saham.
Bank lainnya adalah PT Bank Bumi Arta (BNBA) yang punya modal inti Rp 1,6 triliun per Juni 2021. Perusahaan berencana menerbitkan sebanyak 750 juta saham baru yang dilaksanakan pada 13 Desember 2021.
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berencana menerbitkan 2 miliar saham baru untuk ditambahkan ke modal inti yang baru Rp 1,09 triliun per September 2021. Perusahaan berencana mencatatkan saham barunya itu di Bursa Efek Indonesia pada 9 Desember 2021.