Rumah Sakit Hermina Panen Laba di Tengah Pandemi
Sejumlah perusahaan di bisnis kesehatan berhasil menambah cuan di tengah pandemi Covid-19. Pendapatan dan labanya naik, seperti yang dirasakan PT Medikaloka Hermina Tbk yang menaungi Rumah Sakit Hermina. Emiten dengan kode saham HEAL ini membukukan kinerja positif hingga kuartal ketiga 2021.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, per September 2021, HEAL berhasil meningkatkan laba hampir empat kali lipat atau sebesar 187 % menjadi Rp 1 triliun. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, Medikaloka Hermina hanya membukukan laba Rp 349,3 miliar.
Kinerja positif Medikaloka Hermina ditopang pendapatan yang positif. Hingga September 2021, jumlah pendapatannya Rp 4,63 triliun, meningkat 60,5 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 2,8 triliun.
Hermina memperoleh pendapatan dari bisnis rumah sakit dan non-rumah sakit. Dari lini rumah sakit, HEAL membagi jasanya menjadi pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pendapatan paling besar datang dari layanan rawat inap.
Sembilan bulan pertama tahun ini, layanan rawat inap menyumbang 72,1 % terhadap total pendapatan Hermina, atau sekitar Rp 3,4 triliun. Rinciannya, Rp 971,5 miliar pendapatan berasal dari layanan rawat inap, disusul obat dan perlengkapan setara Rp 940,8 miliar, dan layanan tindakan sebanyak Rp 562,5 miliar.
Adapun bisnis rawat jalan berkontribusi Rp 1,3 triliun, ini 27,2 % terhadap total pendapatan. Pemasukan untuk obat dan perlengkapan medis pada layanan ini mencapai Rp 512,5 miliar, diikuti layanan penunjang medis dan diagnostik senilai Rp 484,7 miliar, 144% lebih tinggi dari periode sebelum pandemi atau 2019, yakni Rp 263,3 miliar. Sedangkan layanan poliklinik menyumbang Rp 195,9 miliar di lini rawat jalan.
Sementara itu, sisanya bisnis non-rumah sakit meliputi aset kerja sama operasional (KSO) dan pendapatan manajemen berkontribusi 8,2 % terhadap total pendapatan, atau sekitar Rp 29 miliar. Komposisi bisnis Medikaloka Hermina ini tidak berubah, sebelum maupun selama pandemi Covid-19, di mana bisnis rawat inap masih menjadi penopang utama, disusul rawat jalan dan terakhir non rumah sakit.
Tren kenaikan laba Medikaloka Hermina terjadi sepanjang pagebluk Covid-19. Sebelum pandemi corona masuk Indonesia, bisnis rumah sakit ini hanya membukukan laba tahun berjalan Rp 343,9 miliar per Desember 2019. Kemudian, laba membaik di tahun berikutnya dengan kenaikan 87,7 % menjadi Rp 645,6 miliar.
Mulusnya bisnis kesehatan Medikaloka Hermina sepanjang pandemi Covid-19 juga tercermin dari kinerja tahun lalu. Dilansir dari laporan keuangan tahunan HEAL, per Desember 2020, pendapatan Medikaloka Hermina juga naik 21,6 % menjadi Rp 4,4 triliun dibandingkan Desember 2019 yakni Rp 3,6 triliun.
Geliat Saham Medikaloka Hermina
Melansir RTI, pergerakan saham HEAL per Selasa (30/11) ditutup hijau alias naik 1,02 % di level Rp 990 per saham dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Adapun total kapitalisasi pasar HEAL saat penutupan berada di level Rp 14,74 triliun.
Dalam tiga bulan terakhir, harga saham HEAL masih berjuang di zona merah, dengan mencatatkan penurunan 14,66 %. Namun, jika merunut waktu yang lebih panjang, saham HEAL dalam setahun terakhir masih mencatatkan kenaikan 53,7 %. Dalam setahun terakhir, harga saham HEAL bergerak pada rentang Rp 644 hingga 1.285 per lembar.
Saham Medikaloka Hermina sudah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak Mei 2018. Saat itu, harga perdana saham yang ditawarkan kepada publik senilai Rp 3.700 per saham. Dari total 351,3 juta lembar saham yang ditebar, HEAL berhasil mengantongi dana Rp 1,3 triliun.
Adapun per Oktober 2021 komposisi pemegang saham pengendali HEALdipegang oleh tujuh orang. Kepemilikan terbanyak dikuasai Yulisar Khiat selaku Direktur HEAL, sebanyak 11,7 % atau sekitar 1,75 miliar lembar saham. Pengendali selanjutnya adalah Non Widjaja Kusuma dengan kepemilikan 7,29 %, diikuti Binsar Parasian Simorangkir 5,83 %.
Sebagai informasi, dua di antara ketujuh pemegang saham pengendali saham HEAL merupakan pendiri Rumah Sakit Hermina, yaitu Yulisar Khiat dan dr. Binsar Parasian Simorangkir. Adapun porsi kepemilikan masyarakat pada saham HEAL mencapai 35,15 % atau sekitar 5,2 miliar lembar saham.